Jakarta, SERU.co.id – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkapkan, pemerintah kewalahan dalam menangani kasus covid-19, terlebih sejak adanya varian Delta. Dalam channel Kemenko Polhukam RI, Mahfud menyebut, sejak varian Delta ditemukan di Indonesia, masyarakat lebih mematuhi protokol kesehatan.
“Kemarin, sampai sekarang kita kewalahan itu varian Delta ini merebak, orang yang dulunya nggak mau antigen mau antigen, yang dulunya nggak mau vaksin (sekarang) rebutan vaksin sampai antre di mana-mana sampai ditolak, kenapa? Tenaga kesehatan tak cukup, vaksinator ndak cukup,” kata Mahfud, Sabtu (24/7/2021).
Mahfud menyampaikan, karena adanya antusias yang tinggi dari masyarakat untuk melakukan vaksin, maka muncul kebijakan vaksinasi berbayar. Meskipun kini kebijakan tersebut telah dicabut pemerintah.
“Sudah itu muncul usul kalau gitu saya mau bayar sendiri dengan vaksin berbayar, kemudian timbul penolakan dari masyarakat katanya melanggar prinsip keadilan nanti ada kelas sosial yang mampu bayar dan ndak mampu bayar, pemerintah langsung memutuskan tidak ada vaksin berbayar,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah terus berupaya menangani covid-19. Ia mengatakan, pemerintah menyadari dan mencatat adanya keresahan di masyarakat soal covid-19 yang kian melonjak. Pemerintah juga terus menerima aspirasi rakyat terkait keresahan itu untuk kemudian diimplementasikan ke dalam kebijakan penanganan corona.
Kendati demikian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengakui berbagai kebijakan yang menuai pro dan kontra dalam praktiknya, tetap didasarkan pada analisis ilmiah. Perbedaan pendapat tetap akan muncul dari banyak kalangan.
Mahfud mengimbau masyarakat untuk saat ini tetap tenang dan menjaga ketertiban serta keamanan di wilayahnya masing-masing. Ia meminta masyarakat untuk tetap kondusif di tengah penularan covid-19 yang sedang masif terjadi.
“Mari jaga negara ini agar tetap menjadi kondusif sambil berusaha bersama-sama menyelesaikan berbagai persoalan terutama sekarang ini fokus persoalan kita adalah menyelesaikan Covid-19,” pungkasnya.
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Tingkat Hunian Hotel Kota Malang Capai 47 Persen, Diyakini Melonjak Lewat Program 1.000 Event