Malang, SERU.co.id – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat inovasi “Smart Mapping System for The Potential Spread of COVID-19 via CCTV on The Road Based on Computer Vision and Artificial Intelligence, Integrateed with Vehicle Number Data”. Lebih mudahnya disebut Smart CCTV Covid-19.
Pembuatan Smart CCTV Covid-19 tersebut berawal dari keresahan tim melihat banyaknya kasus Covid-19 yang semakin meningkat. Sementara kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dalam penggunaan masker masih kurang.
“Kami memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dipadukan teknologi CCTV, inovasi tersebut diyakini dapat membantu dalam penanganan kasus penyebaran Covid-19,” seru Nasyruddin Hakim, salah satu anggota tim Smart CCTV Covid-19.
Cara kerjanya, lanjut Nasyruddin, yakni dengan menangkap wajah dan plat nomor pengemudi sepeda motor yang melanggar protokol kesehatan.
“Hasil foto plat nomor pelanggar tersebut dapat digunakan untuk melacak identitas pelanggar melalui data kepemilikan plat nomor. Setelah didapat identitas pelanggar, lalu data disinkronkan dengan data SIM untuk dicek alamat dari pengendara tersebut,” papar Nasyruddin.
Proses selanjutnya, dilakukan pemetaan alamat pada identitas yang didapat sebagai daerah yang berpotensi covid-19. Karena salah satu masyarakatnya tidak mematuhi protokol kesehatan saat di jalan. Setelah dipetakan daerah yang berpotensi covid-19, maka pemerintah dapat melakukan tindakan preventif di daerah tersebut.
“Tindakan yang dilakukan seperti melakukan sosialisasi, atau bahkan memberi sanksi terhadap pelanggarnya,” terang mahasiswa Teknik Sipil FT UB.

Kelima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dalam tim Smart CCTV Covid-19, di antaranya Muhammad Lutfi Ardiansyah (FPIK ’18), Alfian Fitrayansyah (FT ’19), Muchammad Nasyruddin Hakim (FT ’18), Affan Affandi (FT ’18), dan Akmal Adnan Attamami (FMIPA ’18). Dengan bimbingan dosen oleh Raden Arief Setyawan, ST, MT.
Solusi ini dapat membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan tanpa menunggu data tingginya daerah yang terkena kasus Covid-19. Dengan memetakan persebaran daerah berpotensi terkena Covid-19, maka pemerintah dapat melakukan tindakan preventif sebelum tingginya kasus Covid-19 di daerah tersebut. Seperti melakukan penyuluhan serta memberikan sanksi tegas khusus daerah tersebut
Setelah melalui berbagai seleksi berkas dan presentasi dihadapan juri, Smart CCTV Covid-19 berhasil mendapatkan Gold Medal Awards di ajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021 yang diikuti oleh sekitar 157 tim dari 15 Negara.
Selain itu, mereka juga mendapat Special Awards dari Malaysia Innovation, Invention and Creativity Association (MIICA). Menurut salah satu anggota tim Alfian Fitrayansyah mengaku, pemerintah bisa mengakomodir jika memang dibutuhkan untuk mengaplikasikan di lapangan.
Disamping itu, masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya menjaga protokol kesehatan (prokes). Tidak hanya takut ketika berurusan dengan hukum, namun juga ketika dalam keadaan sepi tetap disiplin prokes.
“Saya berharap dengan adanya inovasi ini, dapat berdampak meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan dapat mencegah secara dini persebaran covid-19,” pungkas Alfian. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Mensos Hadiri Peringatan HLUN 2025 di Jember, 4.000 Lansia Senam Massal
- Ribuan Buruh Siap Geruduk Istana Merdeka Tuntut Perlindungan di Tengah Gelombang PHK
- Karate Championship Piala Dandim 0833 Ajang Pencarian Bibit Unggul Atlet Nasional Internasional
- Pengamat Sebut Jokowi Masuk Bursa Ketum PPP sebagai Wujud Partai Kehilangan Arah
- Timwas DPR Optimistis Haji 2025 Lebih Baik, Saudi dan Indonesia Sama-Sama Berbenah