Malang, SERU.co.id – Pedagang Kaki Lima (PKL) mendapat bantuan sosial senilai Rp300 ribu melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB). Kelurahan Kauman, Sukoharjo, dan Kiduldalem dijadikan satu lokasi dengan menggunakan sistem shift.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kauman, Nurul Fitri menjelaskan, proses penyaluran dilakukan dalam tiga shift dengan total penerima 63 orang dari Kelurahan Sukoharjo, Kidul Dalem, Kauman. Lokasi aula kelurahan yang besar meminimalisir terjadinya kerumunan dan penumpukan antrian.
“Tidak jadi satu per satu kelurahan mungkin, karena kita aulanya lebih luas. Kalau kelurahan lain kecil aulanya ditakutkan prokesnya kurang. Jadi langsung dijadikan satu, cuma dengan sistem shift,” seru Nurul Fitri, diremui di Kantor Kelurahan Kauman, Sabtu (10/7/2021).
Penjadwalan tiap kelurahan per satu jam. Shift pertama Kelurahan Kauman pukul 08.00 sampai 09.00. Kemudian Kelurahan Kidul Dalem pukul 09.00 sampai 10.00. Dilanjutkan satu jam setelahnya Kelurahan Sukoharjo pukul 10.00 sampai 11.00.
Diketahui jumlah nominal Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp300 ribu per orang. Data penerima menyasar PKL sudah ada di Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang. Ditambah dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang untuk pengecekan agar tidak menerima bantuan ganda.
“Diskopindag sudah punya data khusus PKL kerjasama dengan Dinsos diverifikasi. Akhirnya ketemu jumlah yang sekarang ini biar tidak dobel,” bebernya, kepada SERU.co.id.
Menurut Nurul Fitri, selama PPKM Darurat yang terdampak salah satunya PKL. Tidak menerima makan ditempat mengurangi pendapatan, perlu adanya bantuan meskipun tidak banyak, paling tidak bisa meringankan.
Lebih lanjut, selama penyaluran bansos di Kelurahan Kauman dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. Mulai wajib bermasker, mencuci tangan, pengecekan suhu, kursi diatur berjarak sehingga tidak ada kerumunan.
“Alhamdulillah lancar. Karena jumlah tidak terlalu banyak, lalu di shift, tempatnya juga luas,” ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, jumlah petugas yang menyalurkan ada yang dari pihak kelurahan masing-masing dua orang. Dari petugas Pemkot satu untuk memantau, serta dari Kelurahan Kauman sendiri ada tambahan satu.
“Masing-masing kelurahan kalau tidak salah ada dua orang yang mengawal penyaluran. Lalu dari Bank Jatim satu orang, ditambah Babinsa – Bhabinkamtibmas ikut dilibatkan untuk penjagaan,” pungkasnya.
Sementara, salah satu penerima bantuan, Muhammad Adi Ningrat mengatakan, sangat senang mendapat bantuan. Proses awalnya oleh Ketua PKK dimintai data berupa fotocopy KK dan KTP.
“Pendataan sudah lama, mungkin lima atau enam bulan lalu,” paparnya
Pria yang sehari-hari berdagang rongsokan tersebut mengatakan, penghasilannya kalau tutup berkurang 75 persen. Yang per harinya bisa meraup Rp500 hingga Rp600 ribu, kini jauh dari angka tersebut.
“Tapi sekarang satu bulan dapat Rp100 ribu sudah banyak,” ungkapnya.
Adi, sapaan akrabnya menambahkan, harapannya agar cepat selesai pandemi dan PPKM ini. Karena ekonomi orang kecil seperti dirinya bisa kembali normal. Kedepan rencana bantuan tersebut digunakan modal.
“Buat tambah modal. Soalnya tiap hari pengeluaran lebih besar daripada pemasukan,” pungkas warga Jalan Juanda Kelurahan Jodipan ini. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan
- Polres Batu Aksi Pasang Stiker Call Center 110 Di Lokasi Strategis Demi Pelayanan Cepat
- Polisi Dalami Motif Pengeroyokan Pelajar SMKN 4 Malang Diduga Kesalahpahaman
- Seorang Lansia di Tumpang Tewas Terbakar di Dalam Rumahnya
- Gaji ke-13 untuk ASN dan Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025