Dinkes-UB Matangkan Penggunaan Safehouse UB Dieng

Direktur Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB), Prof Dr Sri Andarini. (jaz) - Dinkes-UB Matangkan Penggunaan Safehouse UB Dieng
Direktur Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB), Prof Dr Sri Andarini. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Safehouse baru direncanakan berada di Rusunawa Universitas Brawijaya (UB) kawasan Dieng terletak di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Sejauh ini masih menginventarisir jumlah kebutuhan tenaga kesehatan (nakes), serta teknis lainnya.

Direktur Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB), Prof Dr Sri Andarini menjelaskan, untuk nakes di Safehouse baru belum ada pembicaraan yang lebih mendalam. Karena berhubungan dengan Pemerintah Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Nakesnya ini belum saya bicarakan. Kita tidak mengajukan, kita hanya meminjami tempat saja. Untuk nakes dan sesuatunya nanti di Dinkes Kota Malang oleh dr Husnul Muarif,” seru Prof Dr Sri Andarini.

Dokter yang baru dikukuhkan sebagai profesor di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran (FK) mengatakan, nakes yang dimiliki UB masih fokus di RSUB sendiri.

“Disana (RSUB) sendiri sudah repot juga menangani. Tapi kalau menerima rujukan, misalkan ada terdampak dan harus dirujuk di RS, kita siap ditempat isolasi,” ungkapnya.

Menurutnya, peningkatan kasus terkonfirmasi  positif harus diimbangi adanya edukasi kepada masyarakat terkait isolasi mandiri. Namun tidak boleh sampai timbul klaster keluarga. Boleh isolasi mandiri dengan edukasi dari Dinkes terkait, supaya tidak ada kontak keluarga sama sekali.

“Mereka tidak faham tetap satu kamar, satu rumah. Itu kalau ada rumah lain ya rumah lain. Kalau tidak, lainnya di atas atau dibawah,” ujarnya.

Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif. (jaz)
Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif. (jaz)

Secara teknis perawatan, ia menjelaskan, di Safehouse Dieng ini seperti biasa diberi vitamin. Misalkan sudah terkena virus, ada obat antivirus dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Seperti memakan telur rebus bisa meningkatkan imun.

“Gizi harus ditingkatkan, karena virus sendiri kan belum ada obatnya,” bebernya.

Lebih lanjut, sudah ada pembicaraan sebelumnya terkait perizinan. Selain ke Pemkab Malang, juga ke warga sekitar memberikan edukasi isolasi. Sementara penghuni Safehouse belum disampaikan bisa berasal dari mana saja.

“Pembahasan saat itu belum sampai ke masyarakat, ini ada jatah berapa,” terang profesor aktif ke-17 dari FK dan ke-196 di UB, serta menjadi profesor ke-280 ini.

Sementara, Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan, perkembangan rumah isolasi di Jalan Kawi dan RS Lapangan sudah full. Hari ini akan dibahas progres Safehouse di Rusunawa UB.

“Safehouse di Dieng masih kita koordinasikan. Jam 13.00, kita vidcon,” bebernya.

Pihaknya menambahkan, soal tenaga kesehatan (nakes) yang dibutuhkan bisa diambilkan dari relawan maupun diambilkan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Masih nanti, kita koordinasikan sesuai dengan tempat tidur dan sebagainya,” ujar dokter sekaligus menjadi Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Malang ini. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait