Malang, SERU.co.id – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas umum (fasum) di bawah Jembatan Kedungkandang. Tetapi pelaksanaannya masih menunggu persetujuan Walikota Malang.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Hadi Santoso mengatakan, masih akan menunggu jawaban Walikota Malang, Drs H Sutiaji terkait pembangunan lahan kosong di bawah Jembatan Kedungkandang.
“Monggo nanti sesuai petunjuk Pak Walikota. Yang membangun Disporapar apa harus kami. Kalau kami siap saja,” seru Hadi Santoso.
Menurutnya, konsep desain Skatepark dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang sudah diperlihatkan kepada DPUPRPKP. Namun, pihaknya berharap, Disporapar sendiri yang menangani pembangunan tersebut.
“Jangan semua PU lah, kalau kami sudah menyiapkan lahannya, untuk keamanan lingkungannya sudah, harapan kami itu. Sambil nanti literasi untuk teman-teman Disporapar,” ungkap Soni, sapaan akrabnya.
Pihaknya menjelaskan, banyak yang harus ditangani soal pembangunan oleh DPUPRPKP. Sehingga pihaknya memberikan kesempatan dinas terkait untuk andil. Tidak serta merta menyerahkan semua, tetapi akan didampingi oleh DPUPRPKP.
“Walaupun PU tukang bangun, tapi teman-teman (Disporapar) kami yakin bisalah melakukan. Kami akan mendampingi secara teknis,” bebernya.

Fasilitas umum yang direncanakan di bawah Jembatan Kedungkandang adalah skatepark, lapangan basket mini, dan pujasera. Termasuk parkir pengunjung juga bakal disediakan.
“Iya mini basket, biar ada aktivitas dibawahnya,” beber pria yang pernah menjadi Pj Sekretaris Daerah Kota Malang ini.
Lebih lanjut, soal pembangunan ketiga fasum, siapapun yang akan diberikan tugas, akan siap. Akan tetapi, menurutnya alangkah baiknya mana yang punya waktu luang lebih banyak untuk mengerjakan fasum tersebut.
“Seyogyanya pemangku tusinya yang melaksanakan,” pungkasnya, kepada SERU.co.id.
Diketahui lapangan sepatu roda dan basket dibuat berukuran minimalis. Tidak seperti lapangan pada umumnya, mengingat lahan tidak seluas lapangan standart. Lapangan basket hanya bermodel middle three on three.
Sementara pujasera yang dibangun, diharapkan memberdayakan pedagang asli penduduk sekitar. Dimungkinkan setelah jadi lapangan skatboard dan basket, ditambah pernak-pernik gambar grafity untuk menarik pengunjung datang. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan
- Polres Batu Aksi Pasang Stiker Call Center 110 Di Lokasi Strategis Demi Pelayanan Cepat
- Polisi Dalami Motif Pengeroyokan Pelajar SMKN 4 Malang Diduga Kesalahpahaman
- Seorang Lansia di Tumpang Tewas Terbakar di Dalam Rumahnya
- Gaji ke-13 untuk ASN dan Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025