Kasus Corona Bangkalan Meroket

TUTUP : Sebanyak 8 Nakes dan pegawai RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan positif COVID-19. Pihak RS izin ke Bupati Bangkalan untuk menutup IGD selama 3 hari. Saat IGD lockdown, pihak RSUD Bangkalan melakukan penambahan bed. (ist) - Kasus Corona Bangkalan Meroket - Ada 34 Kematian dalam 2 Minggu Terakhir
TUTUP : Sebanyak 8 Nakes dan pegawai RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan positif COVID-19. Pihak RS izin ke Bupati Bangkalan untuk menutup IGD selama 3 hari. Saat IGD lockdown, pihak RSUD Bangkalan melakukan penambahan bed. (ist)
Ada 34 Kematian dalam 2 Minggu Terakhir

Bangkalan, SERU.co.id – Kasus Covid-19 di Bangkalan meningkat sejak 2 minggu pasca lebaran. Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Sudiyo menyampaikan terdapat kematian sebanyak 34 orang akibat Covid-19 selama dua minggu terakhir. Angka ini merupakan angka paling tinggi sehingga perlu adanya penanganan yang cepat.

“Dari pemprov juga sudah bergerak untuk mobil swab melakukan tes swab ke kecamatan Arosbaya karena kasus disana paling tinggi,” jelas Sudiyo, Minggu (6/6/2021).

Bacaan Lainnya

Selain itu, ia menyebut terdapat penambahan kasus positif sebanyak 169 dalam minggu ini. Jumlah itu cukup tinggi dibandingkan sebelum lebaran hanya berkisar belasan pasien. “Jumlah itu belum ketambahan kasus hari ini sebanyak 28 pasien,” imbuhnya.

Ia mengimbau agar seluruh masyarakat dapat lebih waspada dan segera memeriksakan diri ketika mengalami gejala. Selain itu, penerapan protokol kesehatan harus diperketat.

Hal ini membuat Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim melakukan rapat koordinasi untuk mengatasi lonjakan kasus tersebut bersama Satgas penanganan Covid-19 Bangkalan. Dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Bangkalan, Mohni mengaku turut prihatin dengan adanya lonjakan kasus yang signifikan tersebut. Ia berharap, daei rakor tersebut diperoleh solusi untuk menekan kasus Covid-19 di Bangkalan terutama pada angka kematian.

“Ya betul, angka terinfeksi Covid-19 di Bangkalan makin naik secara signifikan. Terlebih setelah lebaran,” ujarnya, Minggu (6/6/2021).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Herlina Ferliana mengatakan terdapat beberapa hal yang bisa diterapkan untuk mengantisipasi hal itu. Salah satunya dengan pengobatan yang cepat dan benar.

“Selain pengobatan, juga harus disediakan kamar tidur untuk pelayanan pasien. Sehingga, setiap pasien yang sudah terkonfirmasi dapat segera ditangani,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga mengusulkan adanya rumah sakit darurat akan memfokuskan penanganan Covid-19 agar tidak meluas.

“Jadi kalau punya RS darurat khusus penanganan Covid-19 nanti untuk perawatannya juga fokus dan juga meminimalisir tingkat penularan dan menekan angka kematian,” jelasnya.

Selain itu, rencana itu perlu disusun secara matang agar penanganan di tempat itu maksimal. Tak hanya itu, jika nantinya rumah sakit darurat itu berhasil dibentuk, juga harus diimbangi oleh kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.

“Penyuluhan juga harus terus dilakukan, supaya masyarakat datang faskes bisa segera ditangani, bukan malah kondisi sudah parah baru ke rumah sakit,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Nunuk Kristiani menyetujui usulan itu. Ia juga mengaku membutuhkan banyaj masukan dari banyak pihak agar kasus Covid-19 di Bangkalan tidak semakin meluas.

“Kami manut saran-sarannya, yang penting keselamatan pasien adalah tujuan kami bersama,” tandasnya. (jul/jun)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait