ITN Malang Juara Mixed Martial Arts (MMA) 2021 di Probolinggo

Wahyu Tedy Pratama, meraih kemenangan. (ist) - ITN Malang Juara Mixed Martial Arts (MMA) 2021 di Probolinggo
Wahyu Tedy Pratama, meraih kemenangan. (ist)

Malang, SERU.co.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berhasil menyabet juara di ajang Mixed Martial Arts (MMA) / Tarung Bebas Campuran di kelas lightweight (kelas ringan) 70,3 Kilogram (155 pound).

Kampus biru diwakili atlet Jujitsu Wahyu Tedy Pratama, meraih kemenangan. Sebagai fighter Jujitsu, dirinya membuat strategi berusaha terus menekan, merapatkan badan agar tidak terpukul. Teknik kesa gatame (kuncian pinggang) dan bisa bertahan beberapa detik mampu mengalahkan lawan hingga akhirnya tap out, dengan angka KO.

Bacaan Lainnya

“Saya tidak ingat lagi bagaimana rasanya terpukul. Saya masih bisa berdiri dan berjuang lagi, sempat melayangkan pukulan, melakukan bantingan dan kuncian. Hingga mendapatkan kemenangan mutlak,” seru Wahyu Tedy Pratama.

Berlaga di GOR Sasana Krida, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (28/5/2021), Wahyu Tedy Pratama alias Regar, sapaan akrabnya sangat terkesan. Karena selama ini dirinya hanya bertarung di zona (Jujitsu), namun kali ini bermain dan menang di MMA.

“Kali ini keluar zona nyaman dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Karena tidak semua orang berani keluar dari zona nyaman,” beber mahasiswa Teknik Informatika S-1 ini.

Menurut Regar, berhasil membuat lawan tap out (tanda menyerah dari seorang petarung) sebelum menit pertama usai. Meski sebelumnya, Regar sempat terkena pukulan telak mengenai jakunnya dan mengakibatkan cedera. Namun, dengan sigap, dirinya balik menyerang dengan pukulan, tendangan dan ditutup dengan kuncian.

“Saya kemudian balik menyerang dan belum sampai satu menit awal selesai, saya sudah berhasil mengalahkan lawan,” kenangnya.

Aksi Regar berhasil membuat tap out lawan. (ist) - ITN Malang Juara Mixed Martial Arts (MMA) 2021 di Probolinggo
Aksi Regar berhasil membuat tap out lawan. (ist)

Diketahui, Regar di bawah naungan Lion Killer ITN meraih juara setelah mengalahkan lawannya Muhammad Rozali atlet tinju dari Pertina, Kabupaten Probolinggo. Ada 15 partai dalam tarung bebas berasal dari berbagai seni beladiri, seperti muangthai, kick boxing, tinju, silat dan lain sebagainya.

“Ada beberapa cabang yang dilombakan, seperti flyweight, atomweight, featherweight dan lain-lain. Saya sendiri di kelas lightweight. Ini untuk umum hanya dibatasi berat badan serta usia minimal 17 tahun dan maksimal 45 tahun,” ungkapnya.

Menurut Regar, dalam MMA/Tarung Bebas Campuran tidak memakai sistem pertandingan seperti pada turnamen kebanyakan. Peserta hanya diminta portofolio telah memiliki track record pertandingan. Kebanyakan dari kejuaraan Pemprov bahkan kejuaraan nasional yang pernah diikuti.

“Siapa yang paling kuat itulah yang dicari. Jadi, seperti perebutan puncak rantai makanan,” ungkap putra kelahiran Madiun ini.

Prestasi ini menjadi pencapaian luar biasa bagi Regar. Mengingat MMA dalam peraturannya memberi kesempatan 3 ronde pertandingan, dengan durasi waktu 5 menit per ronde. Dengan kemenangan ini,  Regar sudah ada undangan main ke One Pride MMA.

Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama ITN Malang, Ir Fourry Handoko ST SS MT Ph DIPU, mengapresiasi atas raihan mahasiswanya tersebut. Akan terus mensupport sebagai bentuk apresiasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Terlebih mahasiswa tersebut menjuarai tingkat nasional maupun internasional yang akan mengharumkan almamater.

“Apresiasi secara akademik dan materi. Kami bahkan sudah menginformasikan hal tersebut kepada prodi yang ada di ITN. Kami sangat mengapresiasi, apalagi kalau levelnya nasional,” kata Fourry. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait