Indra Brasco Tak Kuasa Azan Pertama di Liang Lahat Ibunda

Prosesi pemakaman ibunda Indra Brasco, Anik Rahayu binti Jasin. (ws1) - Indra Brasco Tak Kuasa Azan Pertama di Liang Lahat Ibunda
Prosesi pemakaman ibunda Indra Brasco, Anik Rahayu binti Jasin. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Kabar duka datang dari ibunda aktor Indra Ardianto atau yang lebih dikenal sebagai Indra Brasco. Azan pertama dikumandangkan Indra Brasco di liang lahat mengantarkan ibunya, Anik Rahayu binti Jasin.

Selebriti Indonesia, Indra Brasco mengatakan, ada perasaan yang tidak bisa dibendung ketika melantunkan azan mengiringi kepergian ibunya, sewaktu di dalam liang lahat sebelum dikebumikan.

Bacaan Lainnya

“Baru pertama ini azan di liang lahat, menghantarkan almarhum ibu. Sebelumnya azan buat empat anak saya,” seru Indra Brasco, di TPU Kasin, Senin (24/5/2021).

Indra mengaku, sempat menahan air mata, karena ada yang bilang tidak boleh menangis di liang lahat ketika mengebumikan seseorang. Dengan mengenakan kaos oblong putih, Indra turun ke liang lahat untuk menata jenazah ibundanya dan mengazaninya.

“Saya tahan itu, namanya juga manusia ada rasa kehilangan,” ungkap suami Mona Ratuliu.

Indra Brasco ditemui selepas pemakaman ibundanya. (ws1)

Dari pantauan SERU.co.id, jenazah tiba di pemakaman TPU Kasin pukul 12.05, diiringi beberapa keluarga. Pria asli Bhumi Arema ini mengatakan, riwayat penyakit ibu adalah Alzeimer, yaitu penyakit progresif yang menghancurkan memori dan fungsi mental penting lainnya. Disebutkannya, ibunya masuk rumah sakit pertama sewaktu lebaran pertama dan sempat tidak sadarkan diri.

“Ibu saya sekitar empat tahun yang lalu, awalnya masih pikun. Delapan tahun itu suka berbicara diulang-ulang. Akhirnya sampai benar-benar lemah dan tidak bisa bergerak. Cuma di tempat tidur, bahkan sudah tidak ingat sama saya dan anak-anaknya yang lain,” bebernya.

Masih menurut Indra, dari penuturan dokter memang akan ada penurunan, obat hanya untuk memperlambat penurunan fisik. Setelah lebaran dirinya harus kembali ke Jakarta, karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Saat itu ada info bahwa ibu sudah pulang ke rumah.

Kemudian inisiatif seorang Indra untuk video call menanyakan kondisi Ibunya. Indra mengaku, saat video call tersebut terlihat sehat, wajahnya cerah. Hingga diberi kabar Minggu (24/5/2021) pukul 18.00, ibunda tutup usia.

“Masih sempat saya becandain. Terus jam enam, beliau meninggal di rumah sakit Persada di Araya,” ungkapnya.

Indra mengenang, dukungan fighting ibundanya kepada Indra sangat luar biasa. Hingga mampu menghantarkan putera-puterinya sukses seperti terlihat saat ini.

“Alhamdulillah beliau sudah melihat anak-anaknya bisa survive sampai sekarang. Mudah-mudahan ibu diberi kebahagiaan. Beliau adalah orang yang luar biasa bagi saya, banyak sekali support beliau waktu saya hijrah ke Jakarta,” kenangnya haru.

Penerapan protokol kesehatan selama pemakaman terlihat tertib menggunakan masker. Jumlah pentakziah yang ikut di pemakaman tidak banyak, bahkan isterinya berada di rumah menjaga buah hatinya.

“Ada bayi masih membutuhkan ASI, tidak berani bawa ke sini. Jadi tungguin di rumah saja, karena lagi pandemi,” tandasnya.(ws1/rhd)


Baca juga:

Pos terkait