BNPB Salurkan Bantuan Rp3,5 M Korban Gempa Kabupaten Malang dan Lumajang

BNPB memberikan Dana Tunggu Hunian (DTH) ke Kabupaten Malang dan Lumajang. (ws1) - BNPB Salurkan Bantuan Rp3,5 M Korban Gempa Kabupaten Malang dan Lumajang
BNPB memberikan Dana Tunggu Hunian (DTH) ke Kabupaten Malang dan Lumajang. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan dana siap pakai untuk Dana Tunggu Hunian (DTH) korban bencana gempa bumi Kabupaten Malang dan Lumajang. Langsung diserahkan oleh Deputi Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi BNPB.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Dana Tunggu Hunian (DTH) diperuntukan bagi korban yang rumahnya rusak berat. DTH harus segera disalurkan, karena para korban sangat membutuhkan.

Bacaan Lainnya

“Saya berharap bantuan ini bisa segera didistribusikan. Tinggal menunggu validasi seperti yang dikatakan oleh Pak Deputi, supaya bisa segera mencairkan anggaran dari BNPB,” seru Khofifah Indar Parawansa di Bakorwil, Rabu (28/4/2021).

Pihaknya menuturkan, bantuan tersebut hasil dari verifikasi BNPB untuk rumah rusak berat. Korban mendapatkan dana bantuan tunggu hunian tiap bulan Rp500 ribu.

Lebih lanjut, Gubernur Jawa Timur menegaskan, DTH tergantung percepatan pengajuan dari masing-masing Bupati yang warganya terdampak gempa. Hal tersebut berpengaruh untuk disegerakan proses pencairannya, baik yang rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat.

Bagi rumah yang rusak ringan dan sedang, diharapkan juga dapat dipercepat. Sementara bantuan Rp50 juta bagi rumah yang rusak berat, pengerjaan akan dibantu pihak relawan. Agar tidak mengurangi nominal operasional pembangunan.

“Nanti dari tim aparat TNI/Polri akan membantu pengerjaan rumah. Itu tidak mengganggu dari nilai dari Rp50 juta untuk membangun rumah kategori rusak berat. Jadi ini stimulan teman-teman,” beber Khofifah, sapaan akrabnya.

Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bantuan BNPB. (ws1) - BNPB Salurkan Bantuan Rp3,5 M Korban Gempa Kabupaten Malang dan Lumajang
Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bantuan BNPB. (ws1)

Masih menurut Khofifah, standart rumah yang akan dibangun sesuai dengan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Ditanya soal target, dirinya menekankan kembali lagi bagaimana percepatan pengajuan oleh pimpinan daerah. Di Kota Malang, kerusakan terjadi hanya pada fasilitas umum dan fasilitas sosial, bukan menjadi tanggung jawab BNPB.

“Verifikasi yang rusak berat sudah selesai oleh BNPB. Kecuali informasi rumah rusak yang berasal dari Tulungagung dan Trenggalek belum terverifikasi. Artinya proaktif dari masing-masing (kepala) daerah itu penting,” pungkas ibu lulusan strata II Universitas Indonesia ini.

Sementara Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Ir Rifai MBA menjelaskan, telah melakukan penelusuran beberapa daerah Kabupaten Malang, Lumajang, Blitar dan beberapa daerah. Hal itu untuk mengecek verifikasi data sesuai di lapangan ataukah tidak, selain bentuk support moril kepada korban.

“Kami memastikan perkembangan dan juga  beberapa daerah saya suport melihat langsung. Di Lumajang itu ada desa terdampak, apa yang disampaikan diberikan fasilitas uji publik sebelum disampaikan ke kami,” ujar Rifa’i.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Ir Rifai MBA. (ws1) - BNPB Salurkan Bantuan Rp3,5 M Korban Gempa Kabupaten Malang dan Lumajang
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Ir Rifai MBA. (ws1)

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi ini, mengapresiasi percepatan penanganan yang dilakukan oleh Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar. Terlebih pada pendataan jumlah kerusakan di wilayahnya masing-masing.

“Saya mengapresiasi kepada Bupati masing-masing daerah, berkat kerjasama yang baik. Kami hadir tanggal 23, data sudah terverifikasi tanggal 27,” ungkapnya.

Diketahui, jumlah rusak berat dari beberapa daerah kurang lebih 2.490 rumah, rusak sedang sebanyak 5.023 rumah, rusak ringan sebanyak 8.409. Sehingga diambil total 15 ribu lebih.

“Dalam pembiayaan, kami coba menyisir untuk rusak berat 2.490. Inilah yang akan secepat mungkin untuk diserahkan, sambil menunggu perbaikan rusak berat,” ungkapnya kepada SERU.co.id.

Jumlah dana yang disalurkan kepada korban di Kabupaten Malang sejumlah Rp2.574.000.000. Sementara Kabupaten Lumajang mendapat bantuan senilai Rp927.000.000, langsung diberikan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang yang hadir.

Terakhir, pihaknya bakal mengupayakan agar tidak ada lagi pengungsian. Mengantisipasi adanya penyebaran virus, karena banyak kerumunan di pengusian.

“Dikhawatirkan kerumunan yang akan memberikan kontribusi percepatan. Bukan mengurangi mata rantai covid, malah meningkatkan. Tentu ini menjadi perhatian kami,” pungkasnya. (ws1/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait