Respon Pembelajaran Tatap Muka, Begini Tanggapan Guru dan Orang Tua

Pembelajaran Tatap Muka di salah satu SD. (ws1) - Respon Pembelajaran Tatap Muka, Begini Tanggapan Guru dan Orang Tua
Pembelajaran Tatap Muka di salah satu SD. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Pengakuan gembira dari salah satu guru dan orang tua terkait Surat Edaran (SE) Walikota Nomor 15 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Masa Pandemi. Selain sudah dinanti-nantikan, anak bisa kembali belajar langsung dan berinteraksi di sekolah.

Guru Pendidikan Agama islam (PAI) SDN Kasin, Ulin Ni’am SPd mengatakan, secara tidak langsung adanya kebijakan ini, minimal dirinya harus siap dan belajar lagi. Belajar lagi untuk menangani anak-anak dalam pembelajaran. Sebab menyampaikan ilmu dinilai kurang efektif melalui daring.

Bacaan Lainnya

“Menurut saya, penyampaian ilmu kalau tidak tatap muka, ruh nya tidak ada,” seru Ulin Ni’am, di SDN Kasin, Kamis (15/4/2021).

Setahun lebih, sebagaimana Covid-19 mulai merubah sistem pembelajaran dari tatap muka ke daring. Kini bakal dilakukan tatap muka lagi, tentu jauh berbeda suasana dan model pembelajarannya di kelas. Secara fisik, persiapan sarana dan prasarana sekolah sudah sangat mendukung, tinggal menyiapkan mental bagi tenaga pendidik dan anak-anak.

“Tapi secara mental awal masih perlu adaptasi lagi,” ungkap pria kelahiran Demak ini.

Ia merasa senang bisa bertemu, bergurau dengan anak-anak atau siswanya. Namun ada warning karena masih dalam masa pandemi, virus masih menyebar, fungsi luring ini harus diperketat.

“Pembelajaran di sekolah ini harus benar-benar super ketat. Ini yang masih belum bisa saya bayangkan,” pungkas pria yang menjadi ASN diusia 22 tahun ini.

Lain halnya, orang tua salah satu siswa SDN Kasin, Yeni menuturkan, sangat senang dengan adanya peraturan Walikota yang sudah memberikan lampu hijau pembelajaran luring. Sebab selama daring ini, anaknya sulit menerima materi yang disampaikan oleh guru.

“Saya setuju, kalau daring saya tidak setuju. Kalau daring pasti orang tua yang mengerjakan tugasnya,” ungkapnya.

Diketahui, jumlah siswa di SDN Kasin sebanyak 510 anak. Melalui jejak pendapat dari jumlah tersebut, hanya delapan orang tua yang tidak setuju menghendaki Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilaksanakan. Pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Malang untuk pelaksanaan PTM. (ws1/rhd)

disclaimer

Pos terkait