Malang, SERU.co.id – Walikota Malang meletakkan batu pertama pembangunan ‘Masjid An Nahdlah’ di Jalan Lahor 38B Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Dengan disaksikan oleh tokoh masyarakat dan warga setempat.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid, H Didiek Saksono SE mengatakan, anggaran yang dibutuhkan Rp1,2 miliar dalam pembangunan masjid berasal dari donatur. Nantinya akan ada basemen, perbaikan kamar mandi dan lainnya.
“Sebelumnya direncanakan dua lantai. Namun kontur tanahnya tidak mendukung, karena jika di strauss itu kanan kiri rumah, juga tidak berani,” seru Didiek Saksono, Minggu (11/4/2021).
Dalam pembangunan masjid di atas lahan seluas 190 meter persegi ini, pihaknya mohon maaf tidak bisa menjadikan masjid dua lantai sesuai perencanaan, dikarenakan kondisi lokasi tersebut rentan.
“Saya lebih mengutamakan keselamatan, jadi mohon maaf atas permintaan masyarakat yang tidak bisa dua lantai,” ujarnya.
Setelah mendapat masukan dan saran, akhirnya pihak panitia mengambil keputusan bisa berdiri hanya menjadi satu lantai. Besaran perubahan, pihaknya belum bisa memastikan banyaknya angka nominal pembangunan. Ada tambahan sedikit dari orang nomor satu di pemerintahan Kota Malang.
“Untuk sumbangan, alhamdulillah, kami memberikan motivasi kepada warga,” paparnya.
Didiek mengungkapkan, jamaah masjid disini berasal dari beberapa RW di lingkungan Sukosari, Kelurahan Bunulrejo. Yaitu Rukun Warga (RW) III, RW IV, RW V dan RW VI. Namun tidak menutup kemungkinan dari luar wilayah tersebut juga ada.
“Masjid ini sifatnya bukan otoritas, siapa saja bisa beribadah disini,” pungkasnya, kepada SERU.co.id.
Sementara, Walikota Malang, Drs H Sutiaji menuturkan, semoga yang mewaqafkan lahan untuk pembangunan masjid ini bertambah kebaikan dan kemudahan di segala urusan. Menyitir ungkapan, bahwa siapa yang membangun masjid, masjid itu pasti membawa kebaikan.
“Tempat sujud satu dengan lain pasti memberikan berkah. Berkah adalah bertambahnya kebaikan,” terang Sutiaji.
Sutiaji menambahkan, gerakan untuk bersedekah harus disemarakkan. Mengingat dunia seisinya tidak ada artinya kalau sudah meninggal. Sebagai bentuk nyata dalam bersedekah, salah satunya melalui pembangunan masjid tersebut. Bisa sebagai amal yang tidak terputus kelak di akhirat.
“Doa penting, tapi gerakan juga, sedekah semampunya,” pungkas pria penyuka makanan pedas ini. (ws1/rhd)
