Tanggapi Flare dan Pesawat Kertas, Sutiaji: Itu Biasa, Bahasa-bahasa Arema

Suporter Arema saat melakukan aksi damai. (ws1) - Tanggapi Flare dan Pesawat Kertas, Sutiaji: Itu Biasa, Bahasa-bahasa Arema
Suporter Arema saat melakukan aksi damai. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Menanggapi penyalaan flare di luar gerbang dan kertas yang dimasukkan di halaman rumah dinasnya. Walikota Malang Sutiaji menyatakan, penyampaian aspirasi oleh oknum suporter yang diduga Aremania, adalah hal yang biasa. Bukan sebuah teror maupun ancaman.

Walikota Malang, Sutiaji menegaskan, baginya tidak masalah, meski kesannya seakan-akan rumah dinas dilempar, padahal tidak. Suporter hanya menyalakan flare di depan gerbang dan memasukkan kertas yang berisi pesan kepada Walikota Malang.

Bacaan Lainnya

“Menurut saya itu biasa, cuma bahasa-bahasa Arema. Pesannya ‘Pak Arema terbelah jadi dua’,” seru Sutiaji, Selasa (6/5/2021).

Soal dualisme, lanjut Sutiaji, terus bergerak mencarikan solusi atas tuntutan Aremania ini. Yayasan Arema di bawah kepemimpinan M. Nur di Kemenkumham telah terblokir. Alasan dibalik pemblokiran yayasan ini, tak lain untuk menghindari pihak lain mendaftar dengan mengatasnamakan Yayasan Arema.

”Saya juga terus mencari. Hari ini rencana kita juga akan panggil seseorang untuk cari tahu soal ini,” beber pria kelahiran Lamongan ini.

Walikota Malang tanggapi penyampaian aspirasi atas dualisme Arema. (ws1) - Tanggapi Flare dan Pesawat Kertas, Sutiaji: Itu Biasa, Bahasa-bahasa Arema
Walikota Malang tanggapi penyampaian aspirasi atas dualisme Arema. (ws1)

Sutiaji menambahkan, upaya pemerintah akan terus mencari solusi untuk penyelesaian dualisme. Namun soal manajemen dua klub Arema Indonesia dan Arema FC, pihaknya tidak bisa jauh lebih dalam mencampuri yang bukan ranahnya.

“Soal itu kan sudah internal, itu bukan domain kami. Yang bisa kita bantu ya soal Yayasan Arema ini,” terangnya.

Pihaknya sudah mencoba menghubungi M. Nur, tapi tidak diangkat. Keluarga yang dihubungi mengatakan, jangan diusik ketenangannya. Lebih lanjut Sutiaji berharap, agar suporter untuk sementara menahan diri dan bersabar. Bagaimanapun, dirinya tetap akan membantu memfasilitasi perdamaian Arema ini.

”Saya harap berdiam diri dulu. Kita kan gak bisa bikin pressure bisa selesai dalam jangka waktu sekian hari. Karena dalam hal ini, melibatkan banyak orang juga,” tandasnya. (ws1/rhd)

disclaimer

Pos terkait