Mispersepsi, Pasien RSUD Nganjuk Turun Hingga 45 Persen

Mispersepsi, Pasien RSUD Nganjuk Turun Hingga 45 Persen
Mispersepsi, Pasien RSUD Nganjuk Turun Hingga 45 Persen.

Nganjuk, SERU.co.id – Pemahaman masyarakat yang masih rendah terhadap prosedur penanganan pasien Covid-19 menimbulkan dampak berupa penurunan jumlah pasien yang luar biasa di RSUD Nganjuk. Tak main-main penurunan jumlah pasien hingga mencapai 45 persen. Hal itu disampaikan oleh Sudarno, Kabag Umum RSUD Nganjuk, Rabu (31/03/2021).

Penurunan pasien tersebut dipicu oleh adanya praktik penanganan prokes yang disalahartikan sehingga menimbulkan pemahaman yang keliru, seolah-olah pasien yang masuk akan di-covid-kan. Padahal, pada kenyataannya tidaklah begitu.

Bacaan Lainnya

“Ada sejumlah prosedur yang cukup ketat untuk menyatakan pasien terpapar covid 19 atau tidak,” jelas Sudarno.

Hal senada juga dibenarkan oleh Didik Priyono, Kabid Perawatan RSUD Nganjuk. Lebih lanjut, Didik juga berharap agar masyarakat memiliki pemahaman yang benar terhadap prosedur penanganan maupun penetapan status pasien. Ada sejumlah  tahapan untuk menyatakan itu. Ada proses swab, rapid, vcr, dan kemudian isolasi.

“Hal inilah yang kemudian banyak menimbulkan salah paham. Padahal, ada standart protokol yang ketat yang kita lakukan,” papar Didik.

Kabag Umum RSUD Nganjuk Sudarno (foto kiri) dan Kabid Perawatan Didik Prayitno (foto kanan).

Selain itu, masih lanjut Didik, juga sudah melakukan beberapa upaya sosialisasi melalui sosmed dan web resmi. Bahkan sampai hari ini selalu ada personel dari Polres Nganjuk yang disiagakan untuk antisipasi jika sewaktu-waktu ada konflik atau insiden yang dipicu oleh kesalahpahaman dari masyarakat.

“Oleh karena itu kami berharap masyarakat tidak memiliki pemahaman yang salah terhadap sistem penanganan yang ada. Semua sudah melalui mekanisme dan prosedur yang cukup ketat,” pungkasnya.

Penyikapan pemerintah terhadap Covid-19 yang cukup serius melalui upaya vaksinasi diharapkan bisa menepis pemahaman masyarakat yang keliru terhadap Covid-19. Dan pada akhirnya bisa menormalkan kembali kepercayaan pada RSUD Nganjuk. (wan/ono)

Pos terkait