Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota Malang mengambil sikap untuk segera mengisi kekosongan OPD yang tersangkut kasus narkoba. Sutiaji menilai salah satu ASNnya yang kena musibah tersebut kinerjanya bagus.
Walikota Malang mengungkapkan, sebenarnya alasan memakai sabu-sabu karena pekerjaannya berat itu relatif. Ia menilai masih berat di posisi sebelumya, yaitu di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
“Kerjaannya dulu kan malah beratan di Bapenda ya. Sekarang kan Dispangtan ini kan juga tidak berat,” seru Sutiaji, di Balaikota Malang, Selasa (30/3/2021).
Sutiaji menuturkan, kinerja yang dilakukan AH selama ini baik-baik saja, tidak ada masalah dengan Pemkot Malang.
“Bagus,” jawab singkat orang nomor satu di Pemkot Malang, kepada awak media.
Sutiaji menjelaskan, ketika di Bapenda, ia menargetkan di triwulan pertama Rp40 miliar. Namun dipacu terus sampai sekarang hingga menyentuh angka 80 miliar.
“Berarti dua kali lipat, artinya ya tidak berat-berat amat,” imbuhnya.
Alasan dengan beratnya posisi yang diamanahkan, menurut Sutiaji tidak bisa langsung diterima. Karena pandangan masing-masing berbeda dan bersifat subyektif.
“Saya tidak tahu, mungkin versinya Pak AH. Tapi menurut saya kerja berbasis lelang kinerjanya juga semuanya sudah ada,” bebernya.
Walikota Malang meminta kepada semuanya untuk perang terhadap narkoba. Tidak hanya satu sisi pemerintah saja, namun semua pihak ikut mengkampanyekan dan melaksanakan. Untuk menghancurkan bangsa melalui narkoba, berbeda dengan dahulu melalui senjata. Upaya pencegahan juga bakal menggandeng institusi pendidikan.
“Insyaallah kami saya sudah berkoordinasi dengan perguruan tinggi, mudah-mudahan akan saling mengingatkan diantara kita semua,” pungkasnya. (ws1/rhd)