Nora Amelia, Pecatur Internasional Asal Kabupaten Malang

Nora Amelia ketika berlatih di Percasi Kabupaten Malang. (ws2) - Nora Amelia, Pecatur Internasional Asal Kabupaten Malang
Nora Amelia ketika berlatih di Percasi Kabupaten Malang. (ws2)

Malang, SERU.co.id – Nora Amelia, merupakan salah satu atlet catur asal Kecamatan Wajak, yang mampu mengharumkan Kabupaten Malang di kancah internasional.

Remaja putri berusia 18 tahun ini, terkenal sebagai pecatur wanita yang telah malang melintang menyabet kejuaraan di tingkat manapun.

Bacaan Lainnya

“Kami menaunginya sejak awal, kira-kira pas umur Nora 8 tahun. Potensinya memang sudah ada sejak awal, ditambah dukungan dari keluarganya,” seru Ketua Percasi Kabupaten Malang, Sunaji.

Kepada SERU.co.id, Sunaji mengaku sangat bangga dengan jejak langkah Nora di olahraga otak ini. Serta mengapresiasi potensi dan kerja kerasnya selama ini.

Dijelaskan lebih jauh, Nora pernah merampungkan kejuaraan Malaysia International Chess Festival yang diadakan di Catetel, Mid Valley, Kuala Lumpur Malaysia, 2016 lalu. Dalam kejuaraan tersebut Nora telah berhasil menggondol medali perunggu.

“Harapan kedepannya, atlet muda catur lainnya juga bisa mengikuti jejak langkah kedisiplinan dan kerja keras Nora,” tandas Nora.

Sementara itu, Nora Amelia mengaku, dirinya baru belajar catur ketika menginjak kelas 2 SD. Ketertarikan pada bidak kayu tersebut berawal dari dirinya yang sering melihat tukang kebun sekolahnya bermain catur.

“Saya minta diajarkan sama beliau. Lalu ketika menginjak kelas 3 SD, saya berkesempatan mengikuti kompetisi di Porkab,” urai Nora.

Dalam pertandingan tersebut, Nora mengaku mendapatkan juara 3 dan dilanjutkan ke kompetisi tingkat provinsi dan mendapatkan juara harapan 2.

Tidak sampai disitu saja, masih terus berlanjut hingga kelas 5 SD, Nora mengikuti Kejuaraan Provinsi Jawa Timur dengan Tim Pasuruan dan meraih juara 3 mendapatkan perunggu.

“Kejuaraan itu yang mengantarkan saya ke tingkat internasional, lomba di Malaysia pada tahun 2016 lalu dan dapat perunggu juga,” papar gadis bungsu dari 2 bersaudara ini.

Disinggung terkait persiapan, ia menceritakan sebelum berangkat ke Malaysia, dirinya latihan catur selama 2 minggu dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam, sedangkan untuk hari libur ia mengisi waktu dengan latihan fisik dan renang.

“Sebelum berangkat, sempat digembleng dulu di jakarta sampai benar-benar matang dan siap, latihan 12 jam sehari selama 2 minggu dan latihan fisik juga,” katanya.

Ia juga bersyukur dirinya mendapat dukungan penuh dari keluarganya selama ini terhadap bakat caturnya.

“Tidak ada bakat turunan, namun saya terbantu dengan hobi catur ayah saya,” tandasnya. (ws2/rhd)

disclaimer

Pos terkait