BPOM Belum Rekomendasikan Vaksin AstraZeneca

Kepala BPOM Penny K. Lukito. (ist) - BPOM Belum Rekomendasikan Vaksin AstraZeneca
Kepala BPOM Penny K. Lukito. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan penggunaan vaksin AstraZeneca belum sepenuhnya direkomendasikan. Kepala BPOM Penny K. Lukito menyampaikan, pihaknya masih belum selesai melakukan kajian analisis bersama ITAGI, Komite Nasional Penilai Obat, dan Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI).

“Selama masih dalam proses kajian, vaksin Covid-19 AstraZeneca direkomendasikan tidak digunakan,” seru Penny, Rabu (17/3/2021).

Bacaan Lainnya

Penundaan penggunaan diambil menyusul penangguhan penggunaan vaksin itu di sejumlah negara di Eropa. Hal ini lantaran ditemukannya kasus pembekuan darah pada pasien yang disuntikkan vaksin ini.

Merespon temuan ini, BPOM akan bertindak dengan hati-hati selama proses investigasi. Meski sebelumnya BPOM memastikan bets atau batch AstraZeneca yang dikirim ke Indonesia berbeda dengan yang di Eropa, BPOM tetap melanjutkan evaluasi. Selain itu, BPOM akan berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otorita obat negara lain untuk mendapatkan hasil investigasi yang lengkap.

“Bets produk vaksin covid-19 AstraZeneca yang telah masuk ke Indonesia tersebut berbeda dengan bets produk yang diduga menyebabkan pembekuan darah dan diproduksi di fasilitas produksi yang berbeda,” jelasnya.

Kendati demikian, Penny menyatakan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin ini tidak dicabut. Ia mencontohkan Badan Otoritas global di sejumlah negara seperti Inggris, Swedia, dan Australia yang tetap melakukan vaksinasi meski telah mengetahui informasi dugaan pembekuan darah setelah disuntik vaksin ini.

“Karena manfaat vaksin lebih besar dari risikonya. Hal ini didasarkan pada bukti ilmiah hasil uji klinik di mana tidak ada indikasi keterkaitan antara vaksin dengan kejadian pembekuan darah,” papar Penny. (hma/rhd)

Pos terkait