Mbois, Pesan Moral Grafiti Warnai Jembatan Kedungkandang

Walikota Malang memberikan arahan dan ucapan terima kasih atas kerjasama semua pihak. (ws1) - Mbois, Pesan Moral Grafiti Warnai Jembatan Kedungkandang
Walikota Malang memberikan arahan dan ucapan terima kasih atas kerjasama semua pihak. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Memanfaatkan ruang kosong di Jembatan Kedungkandang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggandeng PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana Paint) menghias dinding jembatan dengan grafiti (coretan kata, simbol, red).

Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indana, melibatkan 105 orang seniman grafiti dari berbagai komunitas maupun perorangan. Ditargetkan, proses ini rampung pada akhir Maret 2021, atau sebelum HUT ke-107 Kota Malang 1 April 2021. Sekaligus kado bagi masyarakat Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Harapannya setiap orang lalu lalang, bisa membaca pesan-pesan yang bisa membuat sikap kita berubah dari yang tidak baik menjadi baik, dari tidak kuat menjadi kuat, dari asalnya bercerai berai menjadi satu, dari asalnya iri, dengki, hasut, kesombongan semua kita lebur jadi kebersamaan,” ungkap Walikota Malang Sutiaji.

Sutiaji mengapresiasi kemampuan komunitas grafiti yang mampu menyuguhkan sentuhan-sentuhan kritik halus dan menyentuh, melalui tulisan dan simbol unik dalam menyalurkan pesan yang membangun. Untuk menjaga pesan positif itu, Walikota juga mengecam grafiti liar yang ada di Kota Malang.

“Ini kan ada background, orang bisa melihat ada pesan moral yang membangun. Secara tidak langsung kita mengecam coretan-coretan di dinding-dinding milik orang yang nilai seninya hilang. Dan itu semua tidak sesuai dengan nurani dan fitroh kemanusiaan,” imbuh Sam Sutiaji.

Lebih lanjut, Sutiaji membolehkan bagi masyarakat yang ingin berswafoto. Namun masih akan sepakati jam berapa hari apa. Karena lokasi termasuk jalan raya, dikhawatirkan akan mengganggu lalu lintas dan membahayakan diri masyarakat berswafoto.

“Hari dan jam tertentu, karena ini juga akses jalan raya. Banyak orang melintas ke Muharto atau pasar melalui jalur lintas bawah,” tegasnya.

Walikota Malang Sutiaji menorehkan tanda titik, sebagai simbol "fokus". (ws1) - Mbois, Pesan Moral Grafiti Warnai Jembatan Kedungkandang
Walikota Malang Sutiaji menorehkan tanda titik, sebagai simbol “fokus”. (ws1)

Dalam kesempatan itu, beberapa pejabat ikut menulis kata dasar, selanjutnya dikembangkan oleh komunitas grafiti agar lebih menarik. Seperti Walikota Malang Sutiaji menulis tanda titik sebagai simbol fokus dan dari titik cikal bakal garis/goresan; Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadhona menulis ‘TNI Bersama Rakyat’, dan lainnya.

Dandim 0833 Kota Malang menulis 'TNI Bersama Rakyat'. (ist) - Mbois, Pesan Moral Grafiti Warnai Jembatan Kedungkandang
Dandim 0833 Kota Malang menulis ‘TNI Bersama Rakyat’. (ist)

Sementara itu, Direktur PT Indana Paint, Steven Antonius Sugiharto mengaku, merespon ajakan Walikota Malang untuk memperindah dan mempercantik Jembatan Kedungkandang. Pihaknya menyarankan untuk mengecat lebih dominan dengan grafiti (tulisan dan simbol, red), karena mural (lukisan pada dinding, red) sudah ada di Kota Malang.

“Kata Pak Wali kalau mural sudah ada (fly over Arjosari, red), kemudian akhirnya kita lakukan grafiti,” ungkap Steven.

Jumlah cat yang disediakan oleh PT Indana Paint tidak tanggung-tanggung. Sekitar 1 ton cat dinding untuk cat dasar jembatan, dan 3.400 kaleng cat semprot untuk memperindah dan mempercantik Jembatan Kedungkandang ini.

“Kita sediakan dua jenis cat. Cat dasar abu-abu itu sekitar 1 ton, sebagai pelapis agar nanti saat digrafiti catnya lebih keliatan. Cat semprot untuk grafiti sekitar 3.400 kaleng,” beber Steven.

Steven mengungkapkan, proses pengerjaan grafiti membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Dan diperkirakan cat tersebut bakal tahan selama tiga tahun.

Sebelumnya, PT Indana Paint, perusahaan cat asli Kota Malang ini juga sudah membantu pengecatan Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ), Kampung Biru, Kampung Putih dan mural Fly Over Arjosari. (ws1/rhd)

disclaimer

Pos terkait