Malang, SERU.co.id – Forkopimda Kota Malang mengantisipasi sejumlah potensi konflik saat pandemi. Beberapa isu vital pun menjadi pembahasan rakor Forkopimda. Di antaranya hoaks soal covid-19, potensi gesekan relokasi Pasar Besar dan keputusan Kemensos meniadakan bantuan ahli waris korban covid-19.
Wali Kota Malang, Sutiaji menekankan pentingnya deteksi dini. Perlu adanya antisipasi pemelintiran informasi soal vaksin. Sehingga, masyarakat yang belum vaksinasi tidak terpengaruh.
“Saya berharap kekompakan dengan TNI-Polri. Serta selalu menjalin komunikasi dengan tokoh agama. Sehingga konflik apapun dapat teratasi dengan kebersamaan,” seru Sutiaji, di ruang sidang Balaikota Malang, Kamis (25/2/2021) sore.

Senada, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata mengatakan, deteksi dini sangat vital bagi keamanan wilayah.
“Kita perlu mewaspadai setiap penonjolan yang ada. Apabila terlambat mendeteksi dini, kita juga akan terlambat penanganan. Sehingga perlu sinergitas dengan semua elemen,” tegasnya.
Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadona juga sepakat. Cuaca sedang tidak pasti belakangan ini.
“Cuaca saat ini sedikit ekstrem. Sehingga perlu waspada terhadap bencana. Perlu waspada juga keberadaan permukiman di pinggiran sungai,” serunya.
Dandim menambahkan, elemen Forkopimda Kota Malang tidak boleh kendor. Meski jumlah pasien positif terus menurun dan patut disyukuri ketika tren Kota Malang semakin membaik.
“Kita tidak boleh terlena. Kita semua harus tetap waspada terhadap covid-19. Terutama terhadap OTG yang benar-benar tidak dapat tertebak,” tandasnya. (rhd)