Tulungagung, SERU.co.id – Hujan mengguyur sebagian wilayah Tulungagung, Senin (8/2) mengakibatkan banjir di Dusun Tanggul, Desa Tanggulturus, Kecamatan Besuki. Sungai yang membelah desa tersebut tidak mampu menampung air. Yang menyedihkan, air juga menyebabkan ambrolnya bibir sungai. Maklum di bibir sungai belum ada talut atau tembok penahan.
Tak sedikit lahan warga yang terkikis. Salah satunya milik Sutrisno, warga setempat. Lahannya yang berbatasan dengan sungai, banyak yang terkikis. Akibatnya, luas lahan miliknya berkurang drastis.
“Awalnya lahan saya yang berada di samping sungai ini cukup luas. Tapi karena tiap hujan selalu terkikis ya lama-lama banyak berkurang. Kini lahan saya tak begitu luas lagi,” keluhnya.
Pantauan Memo X, lahan yang berada di bibir sungai yang menuju ke PLTA Niama itu terkikis cukup banyak. Maklum arus sungai sangai deras. Saat tanah terkikis terdengar suara seperti dentuman. Jika tidak diantisipasi bukan tidak mungkin tanah yang di atas rumah Sutrisno ikut terkikis.
Sutrisno mengaku tidak bisa tidur nyenyak tiap hujan mengguyur wilayahnya. Khawatir jika rumahnya ikut ambrol alias longsor terkena kikisan air sungai.
“Mohon bantuan dari pemerintah untuk membuat talut atau tembok penahan atau renjeng yang berisi batu sebagian penahan agar tanah kami tidak terus terkikis air,” pintanya.
Tidak hanya rumah Sutrisno yang rawan apabila hujan turun deras. Tapi juga sejumlah warga lain ikut terdampak.
Kepala Desa Tanggulturus Wahyunita Ningsih mengatakan akan melaporkan kondisi tersebut ke Camat Besuki. Harapannya segera ditindaklanjuti.
“Besok saya akan buat laporan tertulis ke Bapak Camat agar mendapat perhatian,” kata Wahyunita. (and/ono)