Malang, SERU.co.id – Banjir yang tak kunjung selesai setiap kali hujan deras mengguyur, menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Pemkot Malang akan membangun drainase yang benar-benar jelas salurannya untuk menyelesaikan masalah banjir.
“Kami sekarang lagi menyusun yang namanya masterplan drainase. Kita minta pada Pak Lurah semuanya existing drainase di Kota Malang ini harus ada kesejarahannya. Yang sudah ada bagaimana, modelnya nanti bagaimana,” seru Sutiaji, melalui Kabar Kipa Teko Ngalam, channel Youtube Sam Sutiaji.
Ada beberapa titik yang sudah diajukan, termasuk di kawasan Jalan Soekarno-Hatta. Dimana pengajuan kawasan ini ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, karena masuk wilayah Pemprov Jatim.
“Nanti ada sudetan dari Monumen Kapal sampai Sungai Brantas. Itu bisa mengurangi atau bahkan tidak ada banjir di Jalan Belitung, Tulusrejo, Lowokwaru, dan area Soekarno-Hatta,” beber orang nomor satu di Pemkot Malang ini.
Sedangkan di wilayah barat, di Klaseman dan sekitar Universitas Negeri Malang (UM), juga sering tergenang jika hujan deras. Akan ada juga proyek drainase di sana.
“Yang namanya jacking sekarang lagi proses. Mudah-mudahan segera bisa ada penyerahan pihak ketiga kepada Pemkot Malang, agar segera bisa difungsikan,” imbuh pria penyuka makanan pedas ini.
Kemudian titik yang berada di Jalan Insyur Rais akan ditata. Tim ahli dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sudah berkumpul untuk menata bagaimana antisipasi banjir.
“Serta kami minta data kemarin untuk segera membagi lima titik. Mengontrol terus karena sampah dan sedimen menjadi alasan banjir. Setiap hari akan kita bersihkan,” jelas pria kelahiran Lamongan ini.
Sutiaji juga merinci titik-titik yang lain. Ketika 2018 jumlahnya ada lebih dari 50 titik, dikurangi 2019 kemarin 26, kemudian 2020 kemarin sisa 11.
“Ini ada tambahan lagi, mudah-mudahan pelan tapi pasti mengurangi resapan air. Sehingga tidak menyebabkan banjir,” pungkasnya. (ws1/rhd)