Pasuruan, SERU.co.id – Proyek Spam Offtake di Beji dan Rembang yang belum kelar membuat Wabup Pasuruan, Mujib Imron marah. Ia meminta, agar pelaksana bisa mempercepat pekerjaan pembangunan Spam offtake.
Proyek yang tak selesai dikarenakan pekerja yang tak profesional itu, tentunya berdampak kepada masyarakat. Karena, masyarakat tidak bisa segera mendapatkan manfaatnya.
“Kami minta agar proyek SPAM di Beji dan Rembang bisa diselesaikan dengan ketentuan yang ada, tentunya harus ada sanksi pelaksana,” ucap Gus Mujib.
Menurut Gus Mujib, untuk mendapatkan suntikan dana pembangunan SPAM dari pemerintah pusat, tidaklah mudah. Mengingat, anggaran pemerintah pusat juga terbatas. Dan banyak daerah lain, yang membutuhkan support anggaran yang bersumber dari DAK. Karenanya, ia meminta agar pelaksana, tidak main-main dalam pengerjaannya.
“Jangan sampai, hal ini menjadi catatan dari pemerintah pusat. Sehingga, mempengaruhi support anggaran ke Kabupaten Pasuruan ke depannya,” imbuhnya.
Sejauh ini, proses pembangunan SPAM masih berjalan. Hanya saja, belum sampai 70 persen dirampungkan. Padahal, Februari 2021 masa perpanjangan waktu diberikan. Pelaksana proyek senilai Rp 13 miliar di Rembang dan Rp 4 miliar di Beji, juga telah dikenai denda berjalan.
Gus Mujib mewanti-wanti, agar pelaksanaannya bisa diselesaikan. “Kalau tidak, bisa diblacklist,” papar Gus Mujib.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemkab mendapat suntikan DAK untuk proyek SPAM di tiga wilayah. Suntikan dana tersebut, sebagai bentuk kompensasi atas program pipanisasi umbulan. Selain di Rembang dan Beji, ada juga di wilayah Gempol senilai Rp 5 miliar. Hanya saja, baru yang Gempol rampung dikerjakan. Sedangkan dua lainnya, masih proses pelaksanaan. (rif/mzm)