Malang, SERU.co.id – Setelah sempat tertunda, pasca tsunami korupsi 2018, akhirnya jembatan penghubung Kota Malang dengan Kabupaten Malang resmi dibuka oleh Walikota Malang, Sutiaji, Rabu (30/12/2020).
Walikota Malang berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan.
“Terbangunnya jembatan ini bukan dari prestasi Walikota, Wakil Walikota dan DPR, tapi masyarakat,” seru Sutiaji.
Disebutkannya, proses pembangunan Jembatan Kedungkandang ini, sebelumnya berimbas kemacetan karena rekayasa lalu lintas. Namun masyarakat menyadari setelah pembangunan selesai, ada manfaat yang dirasakan masyarakat Kota Malang.
Jembatan bernilai kontrak fisik 51 miliar ini, nantinya akan menjadi penghubung exit tol Madyopuro hingga ke Kepanjen.
“Mudah-mudahan ini sinergi, ketika enter change sudah jadi langsung connecting ke Kepanjen,” harap Sutiaji.
Pria kelahiran Lamongan ini juga berterimakasih kepada Komisi C DPRD Kota Malang dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang. Walaupun situasi pandemi proyek pembangunan tetap berlangsung.
“Walaupun situasi pandemi ini, protokol covid tetap dijaga. Sehingga pekerja tidak ada yang terpapar dan proses pembangunan berjalan lancar,” apresiasi alumni UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Sutiaji berharap, akses Jembatan Kedungkandang mampu memicu peningkatan perekonomian kawasan timur Kota Malang. Bukan tidak mungkin kawasan ini diprediksi menjadi metropolitan.
“Jembatan Kedungkandang ini dibangun untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat wilayah timur Kota Malang,” tandas Sutiaji.
Jembatan ini dibangun menggunakan sumber dana APBD Kota Malang dengan nilai kontrak 51.688.652.000 miliar. Proses pengerjakan selama 245 hari kalender.
“Kontsruksi menggunakan beton bertulang 5 pilar 6 bentang. Panjang sisi atas 330 meter, lebar 14 meter. Jalan baru di sisi bawah panjang 150 meter, lebar 3,5 meter,” ucap Kepala DPUPKR, Hadi Santoso. (jaz/rhd)