Blitar Banjir Bandang dan Kali Lamong Gresik Meluber

Jembatan antar dusun di wilayah Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar rusak diterjang banjir bandang. (memox/Ist) - HUJAN TIBA BANJIR DATANG - BLITAR : Banjir Bandang di Blitar Putuskan Jembatan dan Tenggelamkan Sawah
Jembatan antar dusun di wilayah Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar rusak diterjang banjir bandang. (memox/Ist)

HUJAN TIBA BANJIR DATANG

BLITAR : Banjir Bandang di Blitar Putuskan Jembatan dan Tenggelamkan Sawah

Blitar, SERU.co.id – Banjir bandang yang menerjang sebagian Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, memutuskan jembatan yang menghubungkan Dusun Butun, dan Dusun Balong.

Luapan sungai yang tidak mampu menampung curah hujan tinggi, ditambah air dari pegunungan di kawasan selatan memicu terjadinya banjir bandang .

Bacaan Lainnya

“Jembatan putus setelah diterjang banjir,” ujar Kasubag Humas Polres Blitar AKP Imam Subechi kepada wartawan Senin (14/12/2020).

Selain merusak jembatan, banjir bandang yang berlangsung Minggu (13/12/2020) petang, juga merendam puluhan area persawahan milik warga. Terutama sawah yang berlokasi di sepanjang sungai desa. Sementara putusnya jembatan antar dusun tidak sampai mengisolasi warga.

“Alhamdulillah tidak sampai terjadi korban jiwa. Untuk kerugian material masih pendataan,” tambah Subechi.

Jembatan antar dusun di wilayah Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar rusak diterjang banjir bandang. (memox/Ist) - HUJAN TIBA BANJIR DATANG - BLITAR : Banjir Bandang di Blitar Putuskan Jembatan dan Tenggelamkan Sawah
Jembatan antar dusun di wilayah Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar rusak diterjang banjir bandang. (memox/Ist)

Sedimentasi sungai diduga menjadi salah satu penyebab banjir bandang . Pendangkalan membuat air hujan tidak tertampung. Kondisi diperparah dengan kondisi kawasan perkebunan. Yakni beralihnya tanaman keras menjadi tanaman musiman.

Tanaman pisang yang menggantikan kopi dan cengkeh, membuat limpahan air hujan tidak bisa ditahan. “Sejak beberapa tahun terakhir perkebunan beralih fungsi menjadi tanaman pisang. Air tidak bisa terserap,” terang Subechi.


GRESIK : Banjir Bandang Kali Lamong Gresik Bergeser Kawasan Cerme, Warga Mengungsi

Terpisah, banjir luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik , Jawa Timur mulai bergeser. Setelah kawasan Balongpanggang dan Benjeng mulai surut, banjir merendam wilayah Cerme.

Terdapat satu perumahan yang hampir tenggelam dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Air masuk Perumahan Cerme Prisma Land mulai Senin (14/12/2020) sekitar pukul 03.00 WIB pagi. Puluhan penghuni langsung menyelamatkan diri.

Warga mengungsi kerumah perangkat desa, ada pula yang mengungsi ke sekolah. Pasalnya, banjir yang melanda kali ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya.

“Suami kami berjaga di dekat perumahan bersama warga yang lain,” kata Sumirahayu, warga Cerme Prisma Land yang mengungsi ke sekolah, Senin (14/12/2020).

Dia menjelaskan, dirinya bersama warga yang lain mengungsi sejak pukul 03.00 WIB. Sejak air mulai masuk perumahan. Genangan air begitu cepat masuk ke perumahan.

“Banjir sebelumnya hanya 50 centimeter, kalau saat ini lebih dari 1 meter. Makanya banyak warga yang mengungsi,” ungkapnya.

Kondisi banjir Kali Lamong di wilayah Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. (memox/ist) - HUJAN TIBA BANJIR DATANG - GRESIK : Banjir Bandang Kali Lamong Gresik Bergeser Kawasan Cerme, Warga Mengungsi
Kondisi banjir Kali Lamong di wilayah Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. (memox/ist)

Kepala Desa Guranganyar, Andik Taufik menyampaikan, proses evakuasi menggunakan satu perahu milik BPBD Gresik secara bergantian. Selama warganya mengungsi, kebutuhan logistik menjadi tanggungjawab pemerintah desa. “Kami upayakan kebutuhan logistik warga terpenuhi,” katanya.

Dia menyebutkan, total ada 80 warga yang mengungsi dari perumahan. Ada yang tinggal dirumah RT, sekolahan hingga pulang ke Surabaya. “Harapan kami, pemerintah kabupaten (pemkab) Gresik membangun tanggul dari Cerme sampai Balongpanggang. Sehingga kedepan tidak ada lagi banjir,” ungkapnya.

Sementara itu di Kecamatan Benjeng tinggal enam desa dan area persawahan yang masih tergenang banjir. Di antaranya Desa Sedapurklagen, Munggugianti, Klampok, Deliksumber, Kalipadang dan Sirnoboyo. Kondisi paling parah menimpa Desa Deliksumber.

Camat Benjeng, Suryo Wibowo menjelaskan, banjir kali ini terbesar dari tahun sebelumnya. Karena guyuran hujan terjadi hampir sepekan terakhir.

“Mudah-mudahan tidak ada hujan lagi sehingga air segera surut,” katanya, Senin (14/12/2020).

Suryo menyebutkan, saat terjadi banjir yang menjadi perhatian selain keselamatan masyarakat juga mengenai sampah. Namun, sampai saat ini belum ada laporan sampah yang menjadi penghambat banjir.

“Tidak ada sampah sampai saat ini. Kalau banjir sebelumnya memang ada sampah yang menghambat aliran air,” ungkapnya. (faj/sgg/red)

disclaimer

Pos terkait