Malang, SERU.co.id – Peringatan diberikan Tim Gabungan Penegakan Disiplin Protokol Covid-19 dari Satpol PP Kota Malang, Polresta Malang Kota dan Kodim 0833 Kota Malang kepada Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Minggu (13/12/2020).
Kampus Unmer dinilai abai SE Walikota Malang Nomor 30 Tahun 2020 tentang larangan pelaksanaan wisuda dilakukan secara luring/tatap muka, atau menghadirkan secara langsung para wisudawan/wati. Pasalnya, SE yang diterbitkan 10 Desember 2020, telah dialirkan ke semua lembaga Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.
“Meskipun lembaga PTN dan atau PTS telah mengajukan ijin pemberitahuan pelaksanaan wisuda sebelum SE diterbitkan, maka sejak dan atau per tanggal SE itu dikeluarkan, semua pelaksanaan wisuda harus dilaksanakan secara daring,” tegas Kasatpol PP Kota Malang, Prijadi, didampingi Kabag Organisasi Kota Malang, Budi Utomo, selaku bidang regulasi Satgas Covid 19 Kota Malang.
Menurutnya, pihak penyelenggara dinilai melanggar peraturan perundangan yang berlaku. Sekitar 75 personil gabungan “mengamankan” dan menghentikan kegiatan wisuda yang digelar Unmer Malang.
“Hari ini (Minggu, 13/12/2020), kami datangi dan kita berikan peringatan, sekaligus penghentian kegiatan wisuda. Meskipun hari ini telah kita berikan peringatan, tidak menutup kemungkinan proses pemanggilan lanjutan akan dilakukan. Baik itu oleh kami (Satpol) maupun oleh Polresta Malang Kota,” seru Prijadi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Biro Humas Unmer Malang, Ana Mariana, menyampaikan bahwa SE tersebut baru diterima jajaran pimpinan dan panitia, Jumat (11/12/2020) pagi. Kemudian mereka mengajukan surat balasan resmi ke Pemkot Malang melalui asisten I, Jum’at siang. Dan dijanjikan akan dikabari secepatnya.
“Namun sampai Jumat malam, hingga pelaksanaan Sabtu pagi. Tidak ada respon atau kabar dari Pemkot. Maka kami anggap wisuda kami tidak dilarang. Karena pihak aparat keamanan juga datang untuk pengamanan wisuda, seperti biasanya,” ungkap Ana.
Disebutkannya, pihak Kampus telah berupaya menemui Walikota dan Sekda, namun keduanya masih isolasi mandiri. Kemudian mencoba bertemu Wawali, namun padatnya agenda Wawali tidak memungkinkan. Hingga disarankan melalui Asisten I.
“Kami sudah berupaya komunikasi dengan Pemkot. Berkasnya juga lengkap. Jika kami dianggap salah, kami mengaku salah. Tapi kami tidak ada maksud menyalahi SE tersebut,” tandas Ana.
Sebagai informasi, mengingat jumlah wisudawan/wati ribuan lulusan, maka pelaksanaan wisuda dilaksanakan bertahap. Unmer sempat melaksanakan wisuda daring dan Drive Thru pada Oktober, seperti perguruan tinggi lainnya. Selanjutnya dilaksanakan luring mengingat perijinan dan fase-fase menurun.
Wisuda luring kali ini diikuti 550 lulusan dan terbagi dalam 2 hari, Sabtu-Minggu (12-13/12/2020) pukul 8-9 pagi, dengan standar protokol kesehatan ketat. Prosesi hanya 1 jam dalam 1 sesi dan hanya diikuti oleh wisudawan tanpa kehadiran orang tua/keluarga.
Sementara itu, Walikota Malang Sutiaji menekankan agar semua pihak mematuhi semua regulasi berkaitan dengan covid 19. Pasalnya, saat ini kita memasuki fase-fase rentan. Meski dalam beberapa bulan pada masa landai dan angka kasus positif dibawah 5 (lima). Namun di penghujung tahun meningkat signifikan.
“Desember ini lonjakan mencapai puluhan. Bahkan per 12 Desember kemarin angka positif pada angka 113 kasus. Ini lompatan dan lonjakan yang tidak main-main, serta perlu pengetatan kembali,” tegas Sutiaji.
Disebutkannya, lonjakan kasus covid di Kota Malang terkontribusi dari klaster perkantoran, lingkungan pendidikan, pekerja lapangan, transmisi lokal (pergerakan orang antar daerah), serta peningkatan status pasien suspek yang sudah keluar hasil swabnya. (rhd)
