Probolinggo, SERU.co.id – Masa pandemi Covid-19 belum berakhir, segala kebijakan pembatasan kegiatan berupa pengumpulan massa, sangat dibatasi. Namun selalu ada cara menyiasatinya, yakni melalui kecanggihan teknologi.
Seperti yang dilakukan Pemkot Probolinggo dalam gelaran bertajuk Parade Musik Tradisional secara virtual. Meski tak banyak penonton, gelaran tersebut berlangsung meriah di Gedung Kesenian, Jalan Suroyo, Kota Probolinggo, Minggu (22/11/2020), sejak pukul 19.00 WIB.

Pamflet Parade Musik Tradisional Virtual. (ist)
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, Muhammad Maskur mengatakan, di masa pandemi seperti sekarang, para pelaku seni diharapkan tidak vakum. Dengan tetap melakukan kegiatan dan berkreativitas.
“Agar mereka tetap eksis dalam kegiatan kesenian, kami mewadahi mereka dengan Parade Musik Tradisional secara virtual. Pengunjung juga kami batasi serta wajib menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak,” serunya.

Apresiasi kepada perwakilan peserta Parade Musik Tradisional. (ist)
Maskur berharap, melalui kegiatan parade musik tradisional ini, dapat meningkatkan eksistensi dan potensi kesenian tradisional di Kota Probolinggo. Meski selama ini, musik tradisional biasanya dinikmati oleh kalangan orang dewasa, tapi nyatanya juga bisa dinikmati oleh kalangan pelajar hingga kaum milenial.
“Malam ini mereka akan tampil bergantian. Masing-masing grup tampil empat kali,” ucap Maskur.
Dalam kesempatan itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo memberikan penghargaan kepada masing-masing grup yang tampil dalam Parade Musik Tradisional Virtual Tahun 2020 tersebut. Di antaranya kelompok seni musik Lake Percussions, Sawunggaling dan Lembu Ireng. (adv/mel/rhd)