Para Difabel Berkursi Roda Diajak Olahraga Lari

Para difabel dengan menggunakan kursi roda didorong oleh para pelari dan diikuti oleh anggota komunitas lainnya - Para Difabel Berkursi Roda Diajak Olahraga Lari
Para difabel dengan menggunakan kursi roda didorong oleh para pelari dan diikuti oleh anggota komunitas lainnya.

Jember, SERU.co.id – Sebuah komunitas pecinta olahraga lari di Jember, ajak sejumlah difabel berkursi roda berlari sejauh kurang lebih 6 kilometer. Kegiatan berolahraga ini, diawali dari garis start di halaman Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jember (Unej) menyusuri jalanan protokol sekitar kampus.

Untuk para penyandang disabilitas, dengan menggunakan kursi roda didorong oleh para pelari dan diikuti oleh anggota komunitas lainnya. Kegiatan berolahraga ini sebagai bentuk kampanye menjaga stamina dan kesehatan di tengah Pandemi Covid-19, sekaligus bentuk apresiasi kepada penyandang disabilitas untuk tetap percaya diri dalam beraktifitas meskipun dalam kondisi keterbatasan. “Kami juga mengajak para penyandang disabilitas, agar tetap percaya diri dan sebagai bentuk apresiasi kami bahwa penyandang disabilitas juga mampu beraktifitas secara normal,” kata Kapten Komunitas Jember Runners (JBR), Faizal Yusuf saat dikonfirmasi ditengah kegiatan, Minggu (15/11/2020).

Bacaan Lainnya

Dalam kegiatan olahraga lari itu, lanjut Faizal, diketahui ada 7  orang penyandang disabilitas dengan menggunakan kursi roda juga ikut berlari. “Yang teknisnya dibantu mendorong oleh kami para anggota komunitas pelari dari belakang. Juga diikuti iring-iringan dari anggota lainnya,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta ini.

Faizal juga menambahkan, untuk kegiatan berolahraga lari ini diikuti oleh 45 anggota komunitas lari yang diketuainya, dan sejumlah penyandang disabilitas. “Juga sejumlah peserta komunitas dentist runner, dan anggota lainnya,” kata Faizal.

Salah seorang penyandang disabilitas Susilowati mengatakan, kegiatan berlari dengan menggunakan kursi roda itu pertama kali diikuti olehnya. “Kita penyandang disabilitas juga mampu berkegiatan layaknya saudara-saudara kita yang lainnya. Jadi tidak kemudian hanya berpangku tangan gitu,” kata wanita yang akrab dipanggil Susi itu.

Terkait menjaga stamina dan kesehatan selama masa Pandemi Covid-19, kata wanita yang sehari-hari bekerja sebagai penjahit ini, juga dilakukannya di rumah. “Dengan menerapkan 3M, mengubah perilaku menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan, juga berolahraga. Tentunya dengan berolahraga yang sesuai dengan kondisi kita,” pungkasnya. (ark/tog/mzm)

disclaimer

Pos terkait