Malang, SERU.co.id – Kementerian Budaya Urban (Kemenbudur) merupakan komunitas seniman Kota Malang, mulai artworker hingga musisi yang terbentuk sejak 2018, membuat event bertajuk Suara Mardika. Event yang mengkolaborasikan antara musisi dan artworker, serta dipertemukan dalam sebuah program santai dalam balutan yang intim, Minggu (4/10/2020).
Kreasi lagu dari seorang musisi Kota Malang, Steffani BPM dituangkan lewat sketsa gambar yang dilakukan oleh artworker Kota Malang Michael Evan. Sketsa tersebut nantinya dapat diwarnai oleh peserta sesuai selera masing-masing.
“Kita ingin memperkenalkan single terbaru dari Steffani dan karya artwork dari Evan, agar bisa lebih diketahui oleh khalayak luas,” terang Neding, Penggagas Kemenbudur, Minggu (4/10/2020).
Dalam situasi seperti ini, lanjut Neding, pihaknya terus berupaya menjaga pijar agar tetap menyala, di tengah kondisi yang semakin gila. Meski kini tak mudah untuk berkreasi, mereka tetap berupaya menawarkan ruang kreasi yang mengakomodir kebutuhan adaptasi pada segala kondisi.
“Kita ingin mendengar dan menaburkan inspirasi lewat suara-suara yang tertanam dalam sebuah karya visual. Mencoba membiarkan pemakna untuk bisa menafsirkan sendiri dari lagu menjadi sebuah gambar,” tambahnya.

Sementara itu, Michael Evan sebagai artworker mengungkapkan, tidak ada kesulitan dalam menuangkan sebuah gambar dari hasil lagu yang dia dengar.
“Lirik Steffani yang aku tangkap, aku tuangin ke gambar ini dan aku kasih tulisan potongan lirik. Aku sebenarnya masih mau merespon lebih, ini kan tujuannya untuk diwarnai. Jadi aku buat sketsanya, terus aku kasih untuk anak-anak disini, agar bisa diwarna sesuai selera masing-masing,” ungkap Evan.
Selain itu, Stefanni BPM mengungkapkan rasa bahagianya, karena dapat berkontribusi dalam event ini. Ia juga membeberkan kepuasannya dengan hasil gambar Evan yang sesuai dengan makna dari lagunya.
“Aku tuh suka emotikon bintang kayak gini, tapi aku gak bilang dan ngobrol aja belum sama Evan. Setelah artworknya keluar aku cukup seneng sih. Tinggal nanti diwarnai sesuai kreasi orang-orang,” ungkap Steffani.
Steffani juga berharap, seperti tujuan dari acara ini biar menjaga nyala api, menjadi wadah bagi semua pelaku seni di Kota Malang untuk bisa berbagi dan saling bertemu.
“Kan jarang banget acara seperti ini di tengah pandemi. Aku seneng banget kalo ada kemenbudur lagi. Kalau yang sekarang ini menurutku lebih intim aja, karena menyesuaikan dengan keadaan sekarang,” tutupnya. (riz/rhd)