Jelang Mutasi Jabatan, Direktur RSUD Asembagus Dipanggil Bupati Mas Rio ke Pendopo Rakyat Situbondo

Jelang Mutasi Jabatan, Direktur RSUD Asembagus Dipanggil Bupati Mas Rio ke Pendopo Rakyat Situbondo
Direktur RSUD Asembagus, dr. Sudarmono. (Seru.co.id/aza)

Situbondo, SERU.co.id – Direktur RSUD Asembagus, dr. Sudarmono, menghadiri panggilan Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo ke Pendopo Rakyat Situbondo, Selasa (26/8/2025) pagi.

Pasalnya, kedatangan dr. Sudarmono dalam rangka memenuhi perintah Bupati untuk berdiskusi mengenai pengelolaan rumah sakit dan aturan-aturan terkait kesehatan serta perumahsakitan.

Bacaan Lainnya

Usai bertemu bupati, dr. Sudarmono menjelaskan bahwa diskusi dengan bupati berfokus pada penjelasan undang-undang kesehatan dan pelayanan rumah sakit.

“Bupati meminta penjelasan terkait aturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan dan pelayanan rumah sakit. Beliau mengajak diskusi agar langkah-langkah yang diambil sesuai regulasi,” seru dr. Sudarmono.

Selain itu, dr. Sudarmono juga mengatakan, fokus diskusi bukan terkait dengan struktur organisasi rumah sakit yang diembannya saat ini.

“Kami tidak membahas masalah tertentu di rumah sakit, melainkan bagaimana pengelolaan rumah sakit secara umum,” imbuhnya.

Disinggung soal isu spekulasi penempatan jabatan, dr. Sudarmono menegaskan bahwa hal tersebut merupakan hak prerogatif bupati.

“Sebagai ASN, kami siap ditempatkan di mana saja. Itu bentuk pengabdian kami,” tegasnya.

Menurutnya, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo sejak 20 Agustus 2025 kemarin telah memiliki kewenangan penuh untuk melakukan rotasi atau mutasi ASN di lingkungan Pemkab Situbondo.

“Jadi, Bupati Mas Rio menginginkan ASN yang disiplin, jujur, amanah, dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat Situbondo,” terangnya.

Selain itu, dr. Sudarmono, menerjemahkan visi bupati tentang “integrity is value of me” sebagaimana yang disampaikan beberapa hari lalu di akun Medsos pribadi bupati.

dr. Sudarmono juga memaparkan inovasi unggulan RSUD Asembagus, yaitu program “Lintas Batas” yang fokus pada penanganan kasus trauma akibat kecelakaan lalu lintas.

“Kami memiliki dokter ortopedi, sehingga kasus patah tulang akibat kecelakaan tidak perlu dirujuk ke luar daerah. Ini menjadi bagian dari upaya kami untuk membranding pelayanan rumah sakit,” jelasnya.

Sebab, program “Lintas Batas” ini terbukti bermanfaat, terutama bagi masyarakat di wilayah timur Situbondo, yang kerap mengalami kecelakaan di jalur Pantura.

“Inovasi ini memungkinkan penanganan cepat dan efektif tanpa harus merujuk pasien ke rumah sakit lain,” pungkasnya. (aza/mzm)

Pos terkait