Banyuwangi, SERU.co.id – Masyarakat Banyuwangi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) REJOWANGI dan Aliansi Masyarakat Banyuwangi (ARB) menolak keras gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) masuk Kabupaten Banyuwangi. Bahkan dua LSM tersebut siap pasang badan jika organisasi tersebut memaksa berdiri di bumi Blambangan ini.
Ir. HM. Eko Sukartono tokoh masyarakat yang juga ketua LSM Rejowangi sekaligus selaku dewan penasehat ARB dengan tegas menolak kehadiran organisasi KAMI di Banyuwangi. Menurutnya, penolakan tersebut demi menjaga kondusifitas bumi blambangan karena gerakan KAMI disinyalir penuh dengan kepentingan politik yang dapat memecah belah bangsa indonesia khususnya warga bumi Blambangan.
“Jika kita lihat, tokoh-tokoh KAMI ini kan kelompok yang diduga berisikan orang-orang sakit hati terhadap pemerintahan presiden Jokowi yang dipilih oleh rakyat. Jadi kami menduga gerakan KAMI itu syarat dengan kepentingan politik yang dapat memecah belah masyarakat,” ungkapnya, Kamis (10/9/2020).
Lebih lanjut, Eko menjelaskan jika Pemilihan Presiden (Pilpres) sudah berlalu, sehingga perbedaan- perbedaan pendapat dalam Pilpres tahun lalu seharusnya sudah diakhiri demi kerukunan antar warga dan golongan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
“Marilah semua pihak untuk lebih dewasa serta menahan diri. Perbedaan-perbedaan pendapat yang terjadi di masa Pilpres kemarin harusnya sudah diakhiri, ini semua demi keutuhan dan keamanan NKRI,” lanjutnya.
Sambung Eko, jangan ada kelompok yang mencoba untuk terus memupuk perbedaan-perbedaan pendapat yang terjadi saat Pilpres tahun lalu. Karena itu dapat menggangu kondusifitas keamanan dan kenyaman masyarakat. “Jika dibiarkan sangat berbahaya terhadap persatuan dan keamanan bangsa ini,” terangnya.
Politisi gaek dan mantan Wakil ketua DPRD Banyuwangi mengungkapkan, pemerintah saat ini sedang fokus berupaya meningkatkan perekonomian negara di masa pendemi Covid-19. “Bangsa Indonesia khususnya warga Banyuwangi saat ini sedang berjuang memulihkan ekonomi, karena dampak Pandemi Covid-19 yang sangat dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia, maka dari itu jangan rusak peradaban yang sudah terbangun dengan baik ini. Warga Banyuwangi tidak butuh barisan sakit hati menginjak-injak Banyuwangi yang kondusif ini,” tegasnya.
Sehingga kata Eko seharusnya semua elemen bangsa mendukung agar upaya peningkatan perekonomian tersebut dapat berjalan lancar. “Mari kita saling bergorong royong membantu mensukseskan upaya pemerintah meningkatkan perekonomian negara. Jangan malah membuat gerakan-gerakan yang dapat menimbulkan kekisruhan,” ujarnya lagi.
“Semoga tokoh-tokoh besar di negara ini dapat mengedepankan kepentingan persatuan dan kesatuan negara ini diatas kepentingan pribadi maupun kelompok kecilnya,” pungkasnya. (ras)