Malang, SERU.co.id – Sekolah Rakyat Kota Malang akan mulai beroperasi pada 7 Juli 2025 mendatang. Dalam kunjungan peninjauannya di gedung Poltekom, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) meminta persiapan dipercepat.
Kepala Staf Kepresidenan RI, Letnan Jenderal (Purn) Anto Mukti Putranto mengungkapkan, tahap pertama ditargetkan berdiri 100 Sekolah Rakyat se-Indonesia. Setiap sekolah diharapkan mampu menampung 1.000 siswa, namun di awal pelaksanaannya akan menyesuaikan kapasitas.
“Saya lihat sudah cukup cepat progresnya, tinggal merapikan beberapa saja. Tapi tetap saya minta percepatan dilakukan, agar siap semuanya sebelum beroperasi,” seru Anto, Jumat (20/6/2025).
Penyiapan dinilai tidak membutuhkan waktu lama, karena fasilitas berupa gedung Poltekom sudah tersedia. Meski tidak sepenuhnya sesuai standar, menurutnya yang terpenting mendekati standar bangunan yang ditetapkan untuk Sekolah Rakyat.
“Tujuannya, setidaknya bisa memutuskan rantai kemiskinan dengan cara upgrade dan memberikan peluang anak sekolah memiliki strata yang sama dengan pendidikan lain. Modul yang digunakan sama dengan sekolah lain, hanya saja Sekolah Rakyat terintegrasi dengan asrama,” ungkapnya.
Selain itu, Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan sistem CCTV yang terintegrasi dengan pemerintah pusat. Hal ini untuk memudahkan pemantauan yang bisa saja dilakukan sewaktu-waktu.
“Presiden menginginkan standar anak-anak Sekolah Rakyat sama dengan yang lain. Sehingga lulusan harus dipersiapkan dengan baik untuk disalurkan ke jenjang pendidikan selanjutnya maupun ke dunia kerja,” ujarnya.
Upaya membangun SDM yang mumpuni akan dilakukan, baik melalui pendidikan akademis maupun pendidikan karakter. Sebagai contoh, para siswa yang tinggal di asrama akan dilatih disiplin mencuci hingga menjemur pakaian sendiri, serta kecakapan dasar lainnya.
“Pak Wali Kota Malang orangnya top dan mbois dalam mengawal program ini. Kami harapkan masukan apabila ada kendala atau apapun terkait penyiapan ini,” tuturnya.
Turut hadir Sekretaris Dirjen Kemensos, Idit Supriyadi Priatna dalam peninjauan di gedung Poltekom. Ia mengatakan, Sekolah Rakyat harus siap digunakan sebelum tanggal 7 Juli 2025.
“Tanggal 7 Juli anak-anak mulai masuk. Kemudian tanggal 14 Juli kita akan kick off serentak di seluruh Indonesia,” terangnya.
Idit menuturkan, program ini sudah memenuhi target jumlah siswa di tahap pertama. Nantinya para siswa akan tinggal di asrama dan terpenuhi semua kebutuhannya.
“Semua kebutuhan siswa dipenuhi dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kalau uang saku tidak diberikan, karena mereka setiap hari di dalam asrama dan kebutuhan sandang pangannya terpenuhi, semua terjamin sesuai standar,” tandasnya.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengucapkan, terimakasih atas kunjungan dan apresiasi yang disampaikan KSP. Pemkot Malang mendapatkan masukan-masukan, agar program tersebut bisa dilaksanakan sebaik mungkin.
“Alhamdulillah, kunjungan terlaksana dengan baik. Semoga dengan kunjungan Bapak KSP ini bisa menyempurnakan beberapa hal yang tadi dilihat secara langsung,” ucapnya.
baca juga: Gedung Poltekom Hanya Lokasi Sementara Sekolah Rakyat, KemenPU Lirik Lahan Baru
Wahyu menegaskan, komitmennya dalam mengawal program Presiden, salah satunya Sekolah Rakyat. Ia berterimakasih kepada Presiden yang telah menginisiasi program tersebut dalam rangka pemerataan akses pendidikan.
“Saya berterimakasih pada Pak Presiden yang telah melaksanakan Sekolah Rakyat. Saat ini kami sedang melakukan finishing dan sedikit pembenahan sarpras,” tandasnya. (bas/rhd)