Indonesia Terancam Resesi Bulan Depan

Jakarta, SERU.co.id – Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, memberikan sinyal Indonesia akan mengalami resesi ekonomi di kuartal ketiga atau bulan depan. Ia mengatakan kemungkinan besar Indonesia mengalami resesi adalah sebesar 99,9%.

“Sementara kehidupan ekonomi turun terus. Bulan depan hampir dapat dipastikan 99,9% akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia,” ujar Mahfud.

Mahfud memperkirakan pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi di rentang minus 0,5% hingga 2,2%. Namun, ia menghimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapinya.

“Tapi resesi itu bukan krisis,” ucapnya.

Luhut Binsar Pandjaitan. (ist)

Ia menegaskan, pemerintah telah mengantisipasi kondisi ini. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, tetap optimis dengan perekonomian Indonesia pada kuartal ke-3. Ia menilai masyarakat sebaiknya tidak ditakut-takuti dengan proyeksi perekonomian yang menyatakan akan terjadi resesi.

“Kita juga jangan terus ditakut-takuti. Kalaupun sampai negatif di kuartal III ini, kita berjuang sekuatnya sehingga nanti kuartal III bisa mendekati 0 atau minus nol koma sekian persen,” seru Luhut.

Luhut menyatakan, kunci pemulihan ekonomi di kuartal III adalah seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, kompak bekerja sama melakukan inovasi dan optimis. Ia mengungkapkan, serapan anggaran pemulihan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan terus didorong lebih cepat.

“Sebagaimana langkah strategis sudah dilakukan percepatan APBN dan PEN. Komite Penanganan Covid-19 dan PEN telah membuahkan banyak hal positif dengan inovasi macam-macam. Tidak hanya bekerja dengan apa yang ada, tapi melihat peluang dalam berbagai kendala,” serunya.

Luhut kembali menegaskan, selama kerja sama dan langkah yang diambil benar serta disiplin, tidak perlu ada yang ditakutkan. Masyarakat harus optimis. (hma/rhd)

disclaimer

Pos terkait