Malang, SERU.co.id– Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang melakukan pemeriksaan hewan ternak, jelang Hari Raya Iduladha 2025. Kegiatan tersebut dilakukan guna memastikan kondisi hewan yang nantinya dikurbankan dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, Woro Hambarrukmi menerangkan, untuk saat ini pemeriksaan masih dilakukan di pasar hewan saja. Mengingat masih belum banyak lapak penjual hewan qurban
“Di lapak belum ada. Pemeriksaan lapak H-7 ketika sudah keluar. Sekarang pemeriksaan di pasar hewan. di Kabupaten Malang ada 17 pasar hewan,” seru Woro, beberapa waktu lalu saat ditemui di ruangan.
Woro membeberkan, pemeriksaan kesehatan hewan ini melibatkan petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang dan dokter hewan dan beberapa pihak lainya.
“(pemeriksaan) Tidak terus menerus, tapi insidentil karena petugasnya terbatas. Karena pasar banyak dan bukanya seminggu 2 kali,” ungkapnya.
Ia menerangkan, pemeriksaan kesehatan tersebut melibatkan 22 orang dokter hewan, 25 orang paramedis dan dibantu mahasiswa FKH UB. Mereka akan diterjunkan H-1, hingga pelaksanaan proses penyembelihan selesai.
“Seperti saat penyembelihan untuk melihat jeroan – jeroan. Jadi pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan. Kita lakukan secara insidentil,” bebernya.
Saat pemeriksaan tersebut, pihaknya telah menemukan beberapa hewan ternak yang terpapar penyakit LSD (Lumpy Skin Disease).
“LSD ada tapi gak parah, karena untuk hewan kurban kan orang pilih hewan yang sehat dan terbaik. Yang dijajakan pun juga hewan sehat. Kan gak mungkin sapi jelek dan kurus yang dijual oleh penjual,” ungkapnya.
Sedangkan untuk penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), hingga saat ini tidak ditemukan adanya hewan ternak di pasar ataupun laporan dari petani hewan yang terpapar penyakit tersebut.
“Gak ada, terakhir di lawang 5 ekor sudah sembuh,”tuturnya. (wul/ono)