Malang, SERU.co.id – Dewan Kesenian Malang (DKM) bersama Malang Creative Fusion (MCF) serta didukung penuh oleh Bank Indonesia (BI), menggelar Mbois Artweek dengan tema Art Journal Exhibition Blak-blakan (Outspoken), mulai Kamis hingga Senin (27-31/8/2020).
Art Journal merupakan buku harian visual-catatan yang dikombinasikan dengan kreativitas seniman melalui gambar, lukisan, tulisan, kolase sebagai tempat merekam pikiran, ingatan, dan emosi seniman. Seperti yang dilakukan oleh Leonardo Da Vinci dan Kurt Cobain, yang menuangkan segala keresahan dan pikiran dalam buku hariannya, mulai tulisan hingga gambar.
“Ini menjadi suatu hal yang menarik untuk dikupas, gagasan bebas yang tidak biasanya, akan mereka tampilkan di art book. Bentuknya juga beragam, terserah mau menggambar, menulis, mengkliping, apapun keresahannya tuangkan didalam buku jurnal masing-masing,” terang Novantri, Ketua Pelaksana,
Acara ini melibatkan 37 seniman dari Malang Raya, Pasuruan dan Surabaya. Seperti komunitas Mural Family, Monohero, Articulture.id, Watwet Kolase, Pintu Belakang dan komunitas-komunitas diluar Malang.

Pembina DKM, Prof Joko Saryono, menyampaikan, event ini merupakan satu terobosan di tengah kesulitan yang dipicu oleh pandemi.
“Ini merupkan kolaborasi antara kesenian, keuangan dan dimensi ekonomi dari seni kebudayaan. Ini juga menjadi terobosan yang dapat dilakukan,” terang Joko.
Aspek kehidupan termasuk bagian ekonomi beragam. Salah satunya dari seni dan kebudayaan yang juga bisa meningkatkan nilai ekonomi bagi suatu negara.
“Di situasi seperti ini kita punya dua pilihan, yakni Creative or Die. Bagaimana kita bisa sekuat mungkin untuk berkreasi, seperti ini yang harus kita dukung penuh. Melalui jalur seni budaya,” terang Azka Subkhan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Malang, di sela menikmati karya para seniman.
Diakhir sesi, Koordinator Pelaksana MCF, Vicky Arief H menyampaikan, kolaborasinya bersama DKM yang didukung penuh oleh BI ini, menjadi salah satu benang penting dalam dunia kreatif seni dan budaya. Apalagi Art Journal ini juga baru pertama kali ada di Indonesia.
“Kami MCF sebagai pelaku industri maupun ekonomi kreatif, berupaya melakukan sebuah kolaborasi dengan DKM yang banyak seniman dan budayawan. Kita sangat terbantu oleh BI, yang menjadi pendorong penuh dalam event mbois ini,” tutupnya. (riz/rhd)