Bengkulu, SERU.co.id – Kapal Motor (KM) Tiga Putra yang mengangkut 104 orang tenggelam di Perairan Pulau Tikus, Bengkulu, Minggu (11/5/2025). Kapal tersebut tiba-tiba mengalami mati mesin dan terombang-ambing dihantam gelombang dan akhirnya tenggelam. Dalam tragedi tersebut, 7 wisatawan dilaporkan meninggal dunia, sementara 97 lainnya berhasil selamat.
Kecelakaan ini terjadi saat rombongan wisatawan dalam perjalanan kembali dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Kapal Motor (KM) Tiga Putra mengalami mati mesin di Perairan Laut Malabero. Dalam kondisi mesin mati, kapal terombang-ambing dihantam gelombang tinggi dan akhirnya tenggelam.
Salah satu korban selamat, Jidan Dinil Haq menyampaikan, peristiwa terjadi sangat cepat.
“Kami baru saja pulang dari Pulau Tikus, tiba-tiba mesin mati dan ombak mulai menghantam. Kapal bocor dan akhirnya tenggelam,” seru Jidan, dikutip dari detik.com, Senin (12/5/2025).
Polresta Bengkulu bersama Basarnas dan tim gabungan telah mengidentifikasi tujuh korban tewas dalam kejadian ini, yakni:
1. Riska Nurjanah (28), warga Lubuklinggau
2. Ratna Kurniati (28), warga Jalan Lingkar Barat Pepabri
3. Tesya (20), warga Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang
4. Nesya (27), warga Rejang Lebong
5. Arva Richi Dekry (29), warga Padang Utara
6. Yunita, dirawat di RS Kota Bengkulu
7. Suantra, dirawat di RS Kota Bengkulu
Kepala Seksi Operasi Basarnas Bengkulu, Likopa Noptilos menyatakan, dari total 104 penumpang, termasuk 5 anak buah kapal (ABK), sebanyak 97 orang berhasil dievakuasi dengan selamat. Sebanyak 10 orang sempat dinyatakan hilang, namun akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat.
“Beberapa korban langsung pulang ke rumah tanpa melapor. Sementara lainnya sempat dirawat di rumah sakit,” terangnya.
Humas Basarnas Bengkulu, Mega Maysilva mengatakan, 32 dari penumpang kapal merupakan karyawan Toyota Muaro Bungo, Jambi, yang tengah mengikuti perjalanan wisata. Untuk menangani insiden ini, posko pengaduan dan informasi didirikan di kawasan Pantai Panjang Bengkulu. Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri, serta relawan dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi dan identifikasi korban.
“Dengan telah ditemukannya seluruh korban, Basarnas resmi menghentikan operasi pencarian pada Senin. Namun, pihak berwenang masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. Termasuk aspek kelayakan kapal dan faktor keselamatan yang diterapkan oleh pihak penyelenggara wisata,” pungkasnya. (aan/mzm)