Berencana Haji dengan Istri, Calon Jemaah Haji Tertua di Kabupaten Malang Harus Berangkat Sendiri

Calon jemaah haji tertua di Kabupaten Malang, Kasim saat ditemui di rumahnya yang berada di Desa Ternyang, kecamatan Sumberpucung. (Seru.co.id/wul) - Berencana Haji dengan Istri, Calon Jemaah Haji Tertua di Kabupaten Malang Harus Berangkat Sendiri
Calon jemaah haji tertua di Kabupaten Malang, Kasim saat ditemui di rumahnya yang berada di Desa Ternyang, kecamatan Sumberpucung. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Sempat berencana ingin berangkat dengan sang istri, Kasim Bin Rabun (95), calon jemaah haji (CJH) tertua di Kabupaten Malang akhirnya berangkat seorang diri untuk menyempurnakan rukun Islamnya di Tanah Suci Mekkah.

Anak Kasim, Sokeh menjelaskan, awalnya yang memiliki semangat untuk menunaikan ibadah haji adalah ibunya Kasni Sainten. Beliau mengumpulkan sedikit demi sedikit uang dan mengutarakan niatnya tersebut kepada anak-anaknya.

Bacaan Lainnya

Hingga akhirnya kakek Kasim dan nenek Kasni Sainten yang merupakan warga RT 10/RW 03, Dusun Ternyang, Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang didaftarkan pada tahun 2019 lalu.

“Akhirnya anak-anak cari info di Kemenag, di sana kami dapat info, kami yakinkan kalau berangkat ibu saja gak mungkin. Kan kalau ibu berangkat sendiri gak mungkin, makanya beliau berdua kita daftarkan ke Kantor Kemenag,” seru anak ke lima Kasim, Senin (21/4/2025).

Sokeh melanjutkan, ternyata jika ibunya yang merupakan istri Kasim harus berpulang terlebih dahulu, pada 1 Januari 2025 lalu di umurnya 85 tahun. Hingga harapan Kasim, untuk berangkat bersama sang istri harus sirna.

“Karena disitu ibu belum dinyatakan istitoah waktu itu, jadi belum ada perintah pelunasan dari pusat, otomatis tidak bisa digantikan. Terpaksa untuk bapak Kasim berangkat sendiri,” terangnya.

Dirinya menerangkan, kondisi saat ini ayahnya dalam keadaan sehat dan beraktivitas seperti biasa, seperti berjalan-jalan dan merawat kebun.

“Fisik, bapak olahraga sejam 2 jam. Jam 07.00 atau jam 09.00 beliau ke kebun, tidur yang cukup, berpikir berat kita upayakan tidak kesana,” ungkapnya.

Sedangkan, untuk makanan yang dilarang bagi Kasim adalah makanan pedas, asam, kasar atau keras.

Sementara itu, CJH Tertua di Kabupaten Malang, Kasim mengaku, awalnya dia tidak menyangka jika akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah tahun 2025 ini.

Saat ditanya, apakah dirinya sempat merasa takut berangkat seorang diri tanpa ada sanak saudara yang mendampingi. Ia mengaku semua sudah diserahkan kepada Allah sang pencipta.

“Perkara itu saya tidak takut. Perkara mati hidup gusti allah yang ngatur, saya tidak takut dan berani mati, semua apa kata Gusti Allah,” ungkapnya.

Kepala Kemenag Kabupaten Malang, M Sahid menerangkan, jamaah tertua di Kabupaten Malang terlihat sangat sehat dan bersemangat. Dimana saat pembekalan manasik haji yang digelar di Pendopo Agung, Kecamatan Klojen, Kota Malang beliau hadir ke lokasi langsung. Hal tersebut menunjukkan beliau dalam kondisi sehat dan siap untuk berangkat haji.

“Jamaah yang tertua yang tadi saya sampaikan umur 95 tahun itu kalau beliaunya berada disini. Berarti secara kesehatan, dianggap istitoah dan mampu untuk melaksanakan haji, karena memang yang punya kompetensi kan orang kesehatan,” tutur Sahid. (wul/mzm)

disclaimer

Pos terkait