Sejak 1 Januari – 6 Maret 2025, BPBD Kabupaten Malang Catat Terdapat 164 Bencana yang Terjadi

Bencana yang terjadi di Kabupaten Malang. (ist) - Sejak 1 Januari - 6 Maret 2025, BPBD Kabupaten Malang Catat Terdapat 164 Bencana yang Terjadi
Bencana yang terjadi di Kabupaten Malang. (ist)

Malang, SERU.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat terdapat 164 kejadian bencana yang dilaporkan mulai, 1 Januari hingga 6 April 2025.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menerangkan, 164 kejadian bencana tersebut terdiri dari beberapa jenis bencana. Yakni angin puting beliung, banjir, gempa bumi, pohon tumbang dan longsor.

Bacaan Lainnya

“Bencana yang paling banyak terjadi sejak Januari hingga Maret 2025 ini adalah gempa bumi. Tercatat mencapai 66 kasus,” seru Sadono, saat dikonfirmasi SERU.co.id.

Sadono menerangkan, sebagai rincian bencana yang terjadi, yakni angin puting beliung pada periode tersebut sebanyak 25 kasus, banjir 8 kasus. Kemudian gempa bumi 66 kasus, pohon tumbang 23 kasus dan tanah longsor 42 kasus.

Diketahui, dari data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Malang. Ratusan jiwa menderita akibat terdampak kejadian bencana.

“Tercatat pula ju Infrastruktur mengalami kerusakan yang berupa jembatan, jalan, gadilitas pendidikan, tempat ibadah, dan jaringan listrik,” terangnya.

Dikatakan Sadono, terlihat intensitas kejadian bencana tertinggi berada di Wilayah Kecamatan Pujon catatan 12 Kejadian, Singosari 10 kasus, Lawang Poncokusumo dan Tirtoyudo sebanyak 6 kejadian. Kemudian Kasembon, Ngantang, Wagir, Pakis, Kepanjen dan Tirtoyudo tercatat 5.

“Kejadian serta kecamatan lainnya tercatat 1 hingga 4 kejadian. Kemudian terpantau belum terdapat kejadian di Wilayah Kecamatan Gedangan, Kromengan, Pagelaran, Tajinan dan Wajak,” terangnya.

Dikatakan Sadono, berdasarkan himbauan dan pers release BMKG memang pada beberapa pekan di bulan ini. Diprediksi berpotensi terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir.

Selanjutnya Pusdalops PB berkoordinasi dengan pihak terkait, yakni TRC PB melaksanakan identifikasi, assessment, pembersihan dampak kejadian. Dan distribusi logistik darurat kepada masyarakat yang terdampak. Sebagai upaya lanjutan dampak kerusakan akan dikoordinasikan dengan OPD dan instansi terkait yang berwenang.

“BPBD menghimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Memeriksa kondisi struktur bangunan, membersihkan dan melestarikan lingkungan sekitar serta selalu memantau perkembangan informasi terkait kebencanaan dan peringatan dini khususnya di Wilayah Kabupaten Malang,” terang Sadono. (wul/mzm)

Pos terkait