Arab Saudi Tetapkan Idulfitri 2025 Jatuh Minggu 30 Maret, Indonesia Sehari Setelahnya

Arab Saudi Tetapkan Idulfitri 2025 Jatuh Minggu 30 Maret, Indonesia Sehari Setelahnya
Menara jam Makkah menyala menandakan pergantian waktu atau bulan. (ist)

Arab Saudi, SERU.co.id – Arab Saudi secara resmi menetapkan Idulfitri 1446 Hijriah jatuh pada Minggu, (30/3/2025), setelah hilal bulan sabit terlihat Sabtu (29/3/2025) malam waktu setempat. Dengan demikian, Ramadan di Arab Saudi sebanyak 29 hari dan Indonesia sebanyak 30 hari. Meski kedua negara memulai Ramadan pada tanggal yang sama, yaitu 1 Maret lalu.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Mahkamah Agung Saudi.

Bacaan Lainnya

“Mahkamah Agung telah memutuskan bahwa Minggu, 30 Maret 2025, adalah hari pertama Idulfitri,” seru pernyataan Pengadilan Kerajaan Saudi.

Keputusan ini didasarkan pada pengamatan hilal yang dilakukan di observatorium Sudair dan Tumair. Dimana bulan sabit Syawal berhasil terlihat pada Sabtu (29/3/2025) petang waktu setempat.

Selain Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar juga menetapkan Minggu sebagai hari pertama Idulfitri. Namun, beberapa negara lain, seperti Oman, Yordania, serta Iran yang mayoritas penduduknya beraliran Syiah, baru akan merayakan Idulfitri pada Senin (31/3/2025). Hal tersebut terjadi karena hilal tidak terlihat di wilayah tersebut.

Sementara itu, Indonesia menetapkan Idulfitri jatuh pada Senin (31/3/2025). Hal ini diumumkan oleh Kementerian Agama setelah sidang isbat yang digelar Sabtu (29/3/2025). Menteri Agama, Nasaruddin Umar menjelaskan, hilal tidak terlihat di seluruh wilayah Indonesia.

“Posisi hilal hari ini masih di bawah ufuk. Dengan ketinggian berkisar antara -3 derajat hingga -1 derajat, serta sudut elongasi 1 derajat,” ujar Nasaruddin.

Karena hilal tidak tampak, Indonesia menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari sesuai dengan metode istikmal. Dengan demikian, umat Islam di Indonesia baru akan merayakan Idulfitri sehari setelah Arab Saudi.

Penentuan 1 Syawal memang dilakukan dengan dua metode utama, yaitu pengamatan hilal (rukyat) dan perhitungan astronomis (hisab). Arab Saudi mengandalkan rukyat untuk memastikan awal bulan Syawal, sedangkan Indonesia menggunakan kombinasi hisab dan rukyat. Perbedaan hasil ini merupakan hal yang lumrah dan sering terjadi dalam penentuan hari raya Islam. (aan/rhd)

,

Pos terkait