Hidup Sebatang Kara, Lansia Gondanglegi Ditemukan Meninggal Dunia di Rumahnya

Hidup Sebatang Kara, Lansia Gondanglegi Ditemukan Meninggal Dunia di Rumahnya
Proses evakuasi lansia meninggal di dalam rumahnya. (foto: ist)

Malang, SERU.co.id – Tinggal sebatang kara, Sujiem (66), warga Jalan Trunojoyo, Dusun Penjalinan, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang ditemukan meninggal dunia. Dengan kondisi yang sudah membusuk di dalam rumahnya, Kamis (27/3/2025).

Kapolsek Gondanglegi, AKP Lukman Hudin menerangkan, berdasarkan keterangan dari saksi, lansia tersebut tinggal seorang diri di dalam rumah tersebut.

Bacaan Lainnya

“(tinggal sendiri?) Iya, orang tidak punya anak,” seru Lukman saat dikonfirmasi SERU.co.id.

Lukman membeberkan, dari keterangan saksi Muhammad Anton Sugianto (39), warga Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, dirinya terakhir kali bertemu dengan korban sekitar tiga hari yang lalu, Senin (24/3/2025).

“Saksi Anton masih bertemu dengan korban untuk menanyakan kabar. Setelah itu saksi Anton meninggalkan rumah korban,” bebernya.

Selanjutnya, warga sekitar rumah korban merasa curiga dengan bau busuk yang semakin menyengat. Karena penasaran, warga menelusuri sumber bau tak sedap tersebut.

“Warga sekitar rumah korban mencium bau tidak sedap dari rumah korban dan mengira bahwa bau tersebut berasal dari bangkai tikus,” terangnya.

Setelah diperiksa oleh sejumlah saksi, bau tersebut bersumber dari rumah korban. Setelah berhasil dibuka, diketahui lansia tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Menurut keterangan saksi Anton, pola makan korban tidak baik karena masakan hari ini dimakan untuk satu minggu kedepan. Sehingga kesehatan korban tidak terjaga,’ terangnya.

Dikatakan Lukman, dari hasil pemeriksaan pada tubuh koran yang dilakukan oleh tenaga medis tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada jenazah. Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi, dikarenakan korban meninggal dunia karena sakit dan menganggapnya sebagai musibah.

“Dulu korban pernah mengidap epilepsi,” tutur Lukman.(wul/ono)

disclaimer

Pos terkait