Malang, SERU.co.id – Dua unit kendaraan roda empat milik Iwan Putra Pradana (33), warga Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, dirusak oleh dua orang tak dikenal dengan menggunakan senjata api. Pihak kepolisian kini telah mengamankan sejumlah barang bukti untuk memburu pelaku.
Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menjelaskan bahwa dua mobil korban yang rusak dalam insiden tersebut adalah Daihatsu Sigra dengan nopol DA-1784-IB dan Toyota Innova dengan nopol L-1568-BAD. Kedua kendaraan tersebut diparkir di tepi jalan Anjasmoro Gang I, Desa Turirejo, Kecamatan Lawang.
“Saat ini, Satreskrim Polres Malang bersama Polsek Lawang sedang mendalami kasus perusakan kaca mobil ini. Beberapa barang bukti sudah diamankan, termasuk satu proyektil yang diduga digunakan untuk merusak kaca mobil,” ungkap Bambang.
Korban, Iwan Putra, baru menyadari bahwa kedua mobilnya rusak saat hendak pergi ke pasar. Ia menemukan kaca mobil pecah dengan lubang yang diduga akibat peluru senjata api. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian material sekitar Rp3 juta.
“Berdasarkan pemeriksaan awal, kaca bagian kiri, kanan, dan belakang kedua mobil mengalami kerusakan. Bahkan, ditemukan lubang pada kaca yang diduga berasal dari tembakan benda keras yang menyerupai peluru,” terang Bambang.
Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas berhasil menemukan barang bukti berupa proyektil peluru berwarna perunggu serta rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian. Dari rekaman CCTV, terlihat dua orang yang berboncengan sepeda motor mendekati mobil, lalu menembakkan senjata menyerupai pistol ke arah kaca mobil hingga pecah, kemudian kabur.
Bambang menambahkan bahwa penyidik kini tengah mendalami motif pelaku. Apakah perusakan ini disebabkan oleh motif pribadi, ancaman, atau murni tindak kriminalitas. Selain itu, petugas juga berkoordinasi dengan tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk mengidentifikasi jenis proyektil dan alat yang digunakan oleh pelaku.
“Kami masih mendalami siapa pelaku di balik kejadian ini. Tim Reskrim terus bekerja di lapangan, mengumpulkan petunjuk, dan menganalisa proyektil yang ditemukan,” pungkas Bambang. (wul/ono)