Malang, SERU.co.id – Babinsa Tunggulwulung bersama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur bidang Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT). Menggelar sosialisasi pengendalian hama tikus kepada para petani di wilayah Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Selasa ( 11/3/2025).
Babinsa Tunggulwulung, Serda Mahmudin menyampaikan, serangan hama tikus menjadi masalah utama yang dihadapi oleh petani. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan langkah-langkah praktis dalam mengatasi ancaman hama tikus yang dapat merusak hasil pertanian.
“Sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan, kami bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang. Untuk memberikan solusi efektif dalam mengatasi masalah hama tikus yang sering kali merusak tanaman padi dan komoditas lainnya,” seru Serda Mahmudin.
Sosialisasi ini diikuti lebih dari 12 kelompok petani dari berbagai desa di Tunggulwulung. Para petani diberikan pengetahuan mengenai cara mengenali tanda-tanda serangan tikus, cara penggunaan alat pengendali hama. Serta teknik-teknik pencegahan, agar hasil pertanian tidak mengalami kerugian yang signifikan.
Baca juga: Babinsa Kedungkandang Jadi Pembina Upacara SDN Kotalama 1
Selain itu, Dispangtan juga membagikan leaflet dan materi edukasi untuk mempermudah petani memahami langkah-langkah pengendalian hama tikus. Diharapkan para petani di Tunggulwulung dapat lebih waspada dan memiliki pengetahuan lebih baik dalam mengelola hama tikus.
“Diharapkan dapat mendukung peningkatan hasil pertanian yang lebih optimal, serta menjaga keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut,” imbuhnya.
Salah satu petani Tunggulwulung, Muis mengapresiasi, kegiatan Babinsa dan Dispangtan Kota Malang. Menurutnya, sosialisasi dari Dispangtan dan Babinsa, mereka jadi lebih paham metode pengendalian hama tikus ramah lingkungan dan aman.
“Beberapa cara yang diperkenalkan, antara lain penggunaan perangkap tikus, pengaturan pola tanam. Serta pemanfaatan bahan kimia yang tidak berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.” ungkap Muis. (*/rhd)