Jakarta, SERU.co.id – Vatikan mengumumkan pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, berada dalam kondisi kritis akibat pneumonia yang menyerang kedua paru-parunya. Pria berusia 88 tahun itu kini dirawat intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Dengan kebutuhan oksigen tinggi dan menerima transfusi darah karena jumlah trombosit yang rendah akibat anemia.
Pernyataan resmi Vatikan menyebutkan, kondisi Bapa Suci masih kritis. Paus belum keluar dari bahaya.
“Beliau tetap sadar dan menghabiskan waktu di kursinya meskipun mengalami penurunan kondisi sejak kemarin,” seru pernyataan resmi Vatikan, Minggu (23/2/2025).
Sejak pertama kali dirawat di rumah sakit pada 14 Februari lalu akibat kesulitan bernapas, kondisi Paus menjadi perhatian dunia. Sebelumnya, dokter sempat menyatakan, beliau merespons pengobatan. Namun tetap menegaskan situasinya kompleks dan rapuh.
Paus Fransiskus memiliki riwayat kesehatan rentan terhadap infeksi paru-paru. Pada usia 21 tahun, ia pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru akibat radang selaput dada. Selama 12 tahun kepemimpinannya sebagai Paus, ia juga beberapa kali dirawat di rumah sakit, termasuk pada Maret 2023 karena bronkitis.
Para dokter kini sangat waspada terhadap risiko terbesar yang mengancam kesehatannya, yaitu sepsis.
“Jika infeksi menyebar ke aliran darah, situasinya bisa semakin rumit,” ujar Dr. Sergio Alfieri, dokter yang menangani Paus.
Di tengah kondisi kesehatannya yang menurun, muncul spekulasi mengenai kemungkinan Paus Fransiskus mengikuti jejak pendahulunya, Paus Benediktus XVI, yang memilih mundur karena faktor kesehatan. Namun, sejauh ini, Paus Fransiskus tetap teguh pada pendiriannya bahwa jabatan kepausan adalah panggilan seumur hidup.
Kabar mengenai kondisi Paus Fransiskus tentu menjadi perhatian bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia. Banyak yang terus berdoa dan mengikuti perkembangan kesehatannya dengan saksama, sementara Vatikan berjanji untuk memberikan pembaruan kondisi secara berkala. (aan/mzm)