Magelang, SERU.co.id – Waktu membawa perubahan besar bagi para mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Jika dua dekade lalu harus bersembunyi dari kejaran tentara, kini harus menjalani pembekalan kepemimpinan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Gubernur Aceh sekaligus mantan Panglima GAM bahkan menyebut retret di Magelang sebagai ajang ‘latihan lagi’.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf mengikuti retret kepemimpinan bersama lebih dari 500 kepala daerah se-Indonesia. Program ini berlangsung dari 21 hingga 28 Februari 2025, sebagai arahan langsung Presiden Prabowo Subianto guna memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Dalam sebuah unggahan di akun Instagram resminya, @muzakirmanaf1964, pria yang akrab disapa Mualem ini menggambarkan, kegiatan ini sebagai ‘latihan lom’ (latihan lagi). Baginya, mengenakan seragam loreng bukanlah hal baru. Sebagai mantan Panglima Perang GAM yang memimpin perlawanan terhadap pemerintah Indonesia, kini ia kembali berseragam. Namun bukan sebagai kombatan, melainkan sebagai gubernur yang mengikuti orientasi kepemimpinan.
Tak hanya Mualem, beberapa mantan petinggi GAM lainnya juga kini duduk di kursi kepala daerah dan turut serta dalam retret ini. Muharram Idris, mantan Panglima GAM wilayah Aceh Rayeuk, kini resmi menjabat sebagai Bupati Aceh Besar. Ismail A Jalil, pernah menjadi Komandan Operasi Daerah IV GAM, kini memimpin Aceh Utara. Sementara itu, Sarjani Abdullah, mantan Panglima GAM wilayah Pidie, kembali menduduki jabatan Bupati Pidie untuk periode keduanya.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat menyebut, retret ini bertujuan meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat.
“Ini adalah kesempatan bagi para kepala daerah untuk mendapatkan pembekalan dalam menjalankan tugas mereka. Terutama dalam implementasi kebijakan nasional di daerah,” ujarnya.
Dulu dikejar TNI, kini mereka berlatih di Akademi Militer Magelang. Dari kotak peluru ke kotak suara, dari pejuang bersenjata menjadi pemimpin rakyat. (aan/mzm)