Malang, SERU.co.id – Harga minyak goreng merek Minyakita di Kota Malang terus mengalami kenaikan dalam tiga bulan terakhir. Pedagang Sembako di Kota Malang mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak goreng merek Minyakita dari distributor. Selain mengalami kenaikan harga, pasokan Minyakita kini hanya bisa dibeli dalam jumlah besar, sehingga beberapa pedagang terpaksa mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pemilik toko di Pasar Klojen, Sumarno mengatakan, kenaikan harga Minyakita terjadi secara bertahap dalam tiga bulan terakhir. Dari harga Rp16000 per liter, kini sudah mencapai Rp18000. Kenaikan ini dimulai sejak awal Januari 2025 dan belum menunjukkan tanda-tanda turun.
“Jadi memang kenaikannya tidak langsung, tapi bertahap. Harga Rp18000 ini mulai tahun baru kemarin, di Januari 2025,” seru Sumarno.
Sementara itu, pemilik toko Sembako lainnya, Umi menyebut, kesulitan mendapatkan Minyakita dari distributor menjadi kendala utama. Saat ini, pedagang harus membeli minimal Rp2 juta untuk mendapatkan satu karton minyak ukuran satu liter. Sementara untuk minyak premium, tidak ada batasan pembelian.
“Kalau sebelumnya juga sama ambil di distributor, tapi sekarang ini lebih sulit. Itu juga sudah ketentuan dari distributornya. Tapi kalau ambil minyak premium tidak ada ketentuannya,” jelasnya.
Karena distribusi yang semakin ketat, beberapa pelanggan mulai beralih ke merek lain. Salah satu pilihan yang diminati adalah minyak goreng merek Rizky, yang dijual dengan harga serupa tetapi dalam kemasan lebih kecil, yakni 800 mililiter.
Selain Minyakita, harga beberapa kebutuhan pokok lain juga mengalami kenaikan. Gula pasir naik dari Rp16000 menjadi Rp18000 per kilogram. Sementara harga beras Lahap mengalami kenaikan tipis dari Rp72000 menjadi Rp73000 per 5 kilogram.
Pedagang memperkirakan harga Sembako akan terus meningkat menjelang Ramadan. Beberapa komoditas seperti telur dan kebutuhan pokok lainnya diprediksi mengalami lonjakan harga dalam waktu dekat. (ska/mzm)