Cuaca Ekstrem Potensi Bencana, BMKG Imbau Masyarakat Tingkatkan Mitigasi Mandiri

Cuaca Ekstrem Potensi Bencana, BMKG Imbau Masyarakat Tingkatkan Mitigasi Mandiri
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan.(foto: wul)

Malang, SERU.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih meningkatkan upaya mitigasi bencana secara mandiri. Mengingat cuaca ekstrem tengah melanda Jawa Timur terutama Kabupaten Malang saat ini, sangat berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menjelaskan, cuaca ekstrem yang tengah melanda ini mengakibatkan beberapa bencana. Sehingga masyarakat dihimbau lebih hati-hati saat melakukan kegiatan terutama saat di luar ruangan.

Bacaan Lainnya

“Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan secara personal apabila melakukan aktivitas outdoor terutama yang berada di daerah rawan bencana,” seru Sadono, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Sadono menuturkan, himbauan ini guna menindaklanjuti terhadap rilis yang dikeluarkan secara resmi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, 26 Januari 2025 lalu. Terkait kewaspadaan cuaca ekstrem di Jawa Timur yang diprediksi akan terjadi, mulai tanggal 27 Januari 2025 sampai 5 Februari 2025 mendatang.

Dirinya membeberkan, cuaca ekstrem ini bisa mengakibatkan bencana hidrometeorologi, diantaranya adalah pohon tumbang, tanah longsor, angin kencang, banjir dan lain sebagainya.

Guna mengantisipasi dampak dari bencana tersebut, BPBD Kabupaten Malang melakukan imbauan agar masyarakat lebih waspada dan meningkatkan mitigasi bencana mandiri di lingkungan masing-masing.

“Masyarakat lebih bijaksana lagi melakukan monitoring mandiri di wilayah-nya dan melakukan mitigasi dini. Untuk mencegah terjadinya kejadian bencana yang diakibatkan oleh penumpukan sampah dan lain-lain,” terangnya.

Dikatakan Sadono, guna mempermudah dalam menanggulangi penanganan bencana yang potensi terjadi saat cuaca ekstrem seperti saat ini, pihaknya telah mendirikan empat pos lapangan (Poslap). Empat Poslap tersebut didirikan di beberapa wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi, seperti Kecamatan Singosari, Tumpang, Tirtoyudo dan Ngantang.

“Telah aktif sejak, tanggal 1 Januari 2025. Poslap yang didirikan ini bertugas untuk memonitor wilayah rawan bencana dan merespon cepat terhadap laporan bencana,” jelas Sadono. (wul/ono)

disclaimer

Pos terkait