Cuaca Ekstrem, Tanah Longsor di Kecamatan Singosari dan Kasembon Menghambat Jalan Penghubung Dua Dusun

Proses pembersihan material longsoran. (ist) - Cuaca Ekstrem, Tanah Longsor di Kecamatan Singosari dan Kasembon Menghambat Jalan Penghubung Dua Dusun
Proses pembersihan material longsoran. (ist)

Malang, SERU.co.id – BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Malang terima dua laporan bencana tanah longsor di dua kecamatan selama satu hari, Rabu (22/1/2025). Bencana tersebut terjadi karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menjelaskan, ada dua titik yang terdampak cuaca ekstrem, yakni Kecamatan Singosari dan Kecamatan Kasembon.

Bacaan Lainnya

Sadono menuturkan, yang pertama di Dusun Blandi Barat, RT1RW1, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, sekitar pukul 14.40 WIB. Dimana sebuah tebing dengan ketinggian kurang lebih mencapai 8 meter dengan lebar kurang lebih 6 meter ambrol.

“Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di sekitar wilayah Kecamatan Singosari dan sekitarnya. Mengakibatkan tebing setinggi kurang lebih 8 meter lebar 8 meter longsor,” seru Sadono, Kamis (23/1/2025).

Dirinya menyebut, material longsoran itu mengakibatkan jalan penghubung dari Dusun Wonorejo Barat ke Dusun Gunung tumpuk tertutup dan tidak bisa dilalui oleh pengguna jalan.

Selanjutnya, bencana longsor juga terjadi di Desa Santril, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang yang merupakan Jalan Provinsi Malang – Kediri, Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 20.15 WIB. Hall tersebut terjadi juga karena, itensitas curah hujan yang tinggi di Kecamatan Kasembon dan sekitarnya.

“Mengakibatkan tebing setinggi kurang lebih 20 meter, lebar kurang lebih 7 meter mengalami longsor sehingga arus lalu lintas sedikit terganggu,” beber Sadono.

Dikatakan Sadono, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, untuk proses pembersihan matrial longsoran para petugas harus menggunakan alat berat.

“Saat ini akses jalan raya sudah dapat dilalui kendaraan. Untuk pembersihan sisa longsor lebih lanjut dilakukan oleh dinas PU dengan alat berat,” bebernya. (wul/mzm)

disclaimer

Pos terkait