Malang, SERU.co.id – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) nyatakan penutupan jalur pendakian Ranukumbolo, Gunung Semeru diperpanjang hingga Februari 2025 mendatang. Keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan dari kondisi cuaca saat ini.
Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha menjelaskan, penutupan aktivitas pendakian ini akan diperpanjang hingga bulan Febuari 2025 mendatang.
“Terkait cuaca ekstrem selama bulan Januari tahun 2025, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan memperpanjang penutupan Pendakian Gunung Semeru hingga, 8 Februari 2025,” terangnya.
Rudijanta menjelaskan, keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Serta untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengunjung. Terutama dari ancaman bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem.
Selain itu, ia menambahkan, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia menghimbau kepada seluruh calon pengunjung agar semua mematuhi keputusan tersebut dan tidak melakukan aktivitas pendakian secara ilegal,
“Diharapkan masyarakat, pengunjung, pelaku jasa wisata dan pihak-pihak terkait untuk menjadi perhatian. Dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, jalur pendakian Gunung Semeru kembali ditutup setelah sempat dibuka pada akhir 2024. Penutupan ini dilakukan akibat cuaca ekstrem demi menjaga kenyamanan, keamanan, dan keselamatan para pendaki di gunung tertinggi di Jawa Timur tersebut.
Rudijanta Tjahja Nugraha, menyatakan keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi kondisi cuaca ekstrem di awal tahun 2025 serta hasil pengamatan di lapangan.
“Penutupan sementara jalur pendakian Gunung Semeru diberlakukan untuk mengantisipasi risiko dan memastikan keselamatan pengunjung,” jelas Rudijanta.
Penutupan jalur pendakian ini berlaku mulai 2 hingga 16 Januari 2025. Pendakian terakhir dijadwalkan pada 31 Desember 2024, sementara jadwal kepulangan pendaki terakhir ditetapkan pada 1 Januari 2025.(wul/ono)