Sidoarjo, SERU.co.id – Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya mulai memasang alat pendeteksi suhu tubuh di terminal 2 Bandara Internasional Juanda. Hal ini dilakukan untuk menscreening penumpang yang melakukan perjalanan luar negeri mengantisipasi penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV) di Jawa Timur (Jatim).
Kepala BBKK Surabaya, Rosidi Ruslan mengatakan, lebih mengawasi penumpang dari luar negeri. Terlebih dari negara yang sudah terpapar wabah HMPV.
“Pengawasan penumpang kami lakukan terlebih yang dari luar negeri,” seru Rosidi Ruslan.
Rosidi menjelaskan, screening yang dilakukan untuk memastikan jika ada penumpang yang usai dari luar negeri bisa dideteksi.
“Terlebih suhu tubuh meningkat dan flu akan kami lakukan pengecekan mendalam di klinik bandara,” ucapnya.
Baca juga: Virus PMK Kembali Serang Ternak di Jember, Tiga Sapi Mati Mendadak
Selain melakukan pengecekan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh, BBKK memantau aplikasi Satu Sehat Health Pass (SSHP) untuk membantu memonitor kesehatan PPLN secara elektronik.
“Petugas kami telah siap dengan alat pemindai barcode SSHP di dekat thermal scanner. Kami terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pengawasan,” jelasnya.
Baca juga: Musim Penghujan, Masyarakat Diminta Waspada Penularan Virus Demam Berdarah
Ia juga menjelaskan, virus HMPV pertama kali terjadi pada 2001 dengan kondisi ini maka Indonesia sudah siap untuk menghadapi virus tersebut. Gejala yang disebabkan virus ini sama seperti flu.
“Namun yang membahayakan Balita dan Lansia berisiko,” tambahnya.
HMPV sendiri adalah virus RNA yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, hingga pneumonia. Penularan terjadi melalui kontak langsung, droplet, atau permukaan yang terkontaminasi. (sda1/mzm)