Musrenbang Tematik Kota Malang: Merangkul Aspirasi untuk RKPD 2026

Musrenbang Tematik Kota Malang: Merangkul Aspirasi untuk RKPD 2026
Foto bersama penandatangan berita acara Musrenbang. (foto: ws12)

Malang, SERU.co.id Bappeda Kota Malang menggelar Musrenbang Tematik untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026, Senin (16/12/2024). Kegiatan ini melibatkan berbagai kelompok, yakni anak, perempuan, lansia, disabilitas dan pemuda. Acara ini menjadi puncak dari rangkaian proses yang telah berlangsung sebelumnya.

Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu menyebut, Musrenbang Tematik merupakan bagian penting dari tahapan perencanaan. Menurutnya Bappeda sudah melaksanakan berbagai tahapan, mulai dari sosialisasi pada 2-3 Desember 2024 hingga pra musrenbang pada 9-10 Desember 2024.

Bacaan Lainnya

“Rangkaian ini dilanjutkan dengan verifikasi usulan pada 11-13 Desember 2024 sebelum mencapai puncak kegiatan hari ini,” seru Dwi, sapaannya kepada SERU.co.id.

Musrenbang Tematik Kota Malang: Merangkul Aspirasi untuk RKPD 2026
Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu, menandatangi berita acara Musrenbang. (foto: ws12)

Jumlah usulan dari tiap kelompok tematik pun beragam dan telah melalui seleksi. Disabilitas memiliki 218 usulan dengan 183 diteruskan, sementara lansia 123 usulan diteruskan 82.

“Untuk pemuda ada 773 usulan, diteruskan 732. Perempuan 336 usulan diteruskan 320, anak 157 usulan, diteruskan 151,” jelasnya.

Dwi menjelaskan, usulan yang diteruskan ini akan dirumuskan lebih lanjut untuk dimasukkan ke dalam SIPD. Setelah itu, akan ada pra musrenbang RKPD 2025 yang dilanjutkan dengan musrenbang RKPD pada Maret mendatang.

“Harapannya, semakin banyak usulan yang bisa diakomodir sesuai kemampuan keuangan daerah,” tambahnya.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, M Sailendra menjelaskan, Musrenbang Tematik ini bertujuan untuk menerima masukan program pembangunan. Menurutnya, masukan dari masyarakat menjadi dasar perencanaan untuk memenuhi kebutuhan kelompok tematik.

“Kegiatan ini membantu mengakomodir kebutuhan kelompok anak, perempuan, lansia, disabilitas, dan pemuda,” katanya.

Ia juga menyoroti, pentingnya keterlibatan OPD dalam merealisasikan usulan yang ada. Ada beberapa Program yang dirancang untuk mendukung pemberdayaan masyarakat sekaligus mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

“Misalnya, Dinsos menyediakan layanan konseling untuk perempuan korban KDRT, dan DLH menyiapkan taman ramah lansia,” ungkapnya.

Menurut Sailendra, usulan yang diajukan masyarakat semakin bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat mengenai kebutuhan yang dapat diusulkan.

“Dengan memahami kebutuhan yang sesuai, jumlah usulan yang masuk dalam kamus pun semakin banyak,” jelasnya.

Harapannya, Musrenbang Tematik ini dapat merangkum seluruh kebutuhan masyarakat untuk pembangunan Kota Malang yang lebih baik. Seluruh usulan akan disusun berdasarkan prioritas, menyesuaikan dengan visi Kota Malang yang berdaya saing, berakhlak, dan inklusif.

“Semua unsur masyarakat diharapkan ikut serta membangun Kota Malang melalui program-program yang relevan,” tutupnya. (ws12/rhd)

disclaimer

Pos terkait