Bahrain, SERU.co.id – Nama Rizki Juniansyah kembali menggema di panggung internasional. Lifter andalan Indonesia ini sukses menyumbangkan satu medali perak dan satu perunggu pada ajang IWF World Championship 2024 di Manama, Bahrain, Senin (9/13/2024).
Prestasi tersebut semakin istimewa karena diraih di tengah perjuangan mental setelah kehilangan sang ayah, Muhammad Yasin, yang meninggal dunia akibat kecelakaan motor pada 18 Oktober lalu.
Dalam kompetisi kelas 73 kg, Rizki menunjukkan performa gemilang. Ia mencatatkan angkatan clean & jerk 190 kg, yang membawanya meraih perunggu. Emas dan perak diraih lifter Korea Utara RI Ryong Hyon (197 kg) dan Korea Selatan Lee Sangyeon (192 kg). Total angkatan Rizki mencapai 340 kg, cukup untuk mengamankan medali perak.
Namun, perjalanan menuju podium ini tidaklah mudah. Seusai berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 pada September, Rizki memutuskan mengambil jeda latihan selama dua bulan untuk berduka dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Saya sempat jatuh mental karena kehilangan Ayah. Beliau selalu mendampingi saya sejak awal karier, bahkan selalu memberi semangat melalui video call saat saya bertanding di luar negeri. Kehilangan figur tersebut sangat berat,” seru Rizki.
Baru tiga minggu sebelum keberangkatan ke Bahrain, Rizki kembali ke pusat latihan untuk mempersiapkan diri. Meski persiapan terbilang singkat, lifter berusia 21 tahun ini membuktikan bahwa ketekunan dan tekad mampu mengalahkan segala keterbatasan.
“Saya berusaha bangkit karena saya tahu Ayah pasti ingin saya terus berjuang. Insyallah, saya akan memberikan yang terbaik, termasuk mencuri emas di Olimpiade Los Angeles 2028 nanti,” tambah peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 ini.
Keberhasilan Rizki juga menjadi motivasi bagi lifter Indonesia lainnya yang akan tampil di IWF World Championship 2024, seperti Eko Yuli Irawan, Muhammad Yasin, dan Rahmat Erwin Abdullah. Sekjen PB PABSI, Djoko Pramono menegaskan, pentingnya turnamen ini sebagai persiapan menuju Olimpiade Los Angeles 2028.
“Ini adalah momentum penting. Jadikanlah kejuaraan ini ajang untuk mengukir prestasi demi mempertahankan tradisi emas Olimpiade,” tegas Djoko. (aan/ono)