Malang, SERU.co.id – Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana beserta rombongan meninjau langsung lokasi banjir yang melanda Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Sabtu (30/11/2024).
Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto menjelaskan, ini adalah salah satu peran polisi untuk mengayomi seluruh masyarakat. Serta memastikan secara langsung wilayah-wilayah yang terdampak bencana tersebut.
“Respon cepat ini sebagai wujud kepedulian Polres Malang kepada masyarakat terdampak banjir. Polres Malang hadir untuk memastikan adanya evakuasi serta pemenuhan kebutuhan dasar mereka,” seru Dadang.
Dadang menjelaskan, pihaknya melakukan pemantauan di beberapa titik terdampak, seperti di Dusun Rowotrate Desa Sitiarjo dan Kampung Raas Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo.
Baca juga: Polres Malang, TNI dan Pemkab Berkolaborasi Sukseskan Program Ketahanan Pangan Nasional
Dikatakan Dadang, dalam kesempatan itu rombongan menyusuri pemukiman warga yang terdampak banjir untuk melihat kondisi secara langsung. serta memberikan paket sembako, seperti makanan siap saji, pakaian, air mineral, serta kebutuhan khusus seperti susu bayi dan bahan dapur.
Peninjauan juga dilakukan di dua dapur umum yang didirikan di Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan logistik bagi pengungsi banjir.
“Bantuan ini kami sesuaikan dengan kebutuhan warga di lokasi bencana. Termasuk beras, telur dan bahan pokok lainnya yang kami serahkan langsung kepada posko siaga bencana,” ungkapnya.
Danang membeberkan, pihaknya juga berencana bakal mengadakan kegiatan makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah di lokasi terdampak. Yang mana kegiatan ini akan kami laksanakan mulai minggu depan, Senin (2/2/2024).
“Ini sebagai bagian dari dukungan berkelanjutan kepada masyarakat,” tambahnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang telah di himpun oleh Polres Malang, setidaknya terdapat 62 rumah warga yang berada di Kampung Raas RT 21 RW 04, Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo turut terdampak. Puluhan rumah tersebut terendam genangan air dengan ketinggian kurang lebih mencapai 30 hingga 100 centimeter. Sedangkan untuk para pengungsi sementara ditempatkan di musala dan rumah warga yang berlokasi lebih tinggi. (wul/ono)
